Reportase Workload Indicator Staff Need (WISN) Training
Hari 3: 5 Agustus 2021
Hari ketiga pelatihan WISN selama tiga hari berturut – turut yang dipandu oleh dr. Mollent adalah praktis WISN menggunakan aplikasi WISN berbahasa inggris. dr.Mollent mulai menjelaskan bagaimana membuka dan menggunakan data yang telah terisi sebelumnya. Pada halaman awal aplikasi, menu terdiri dari facility of property, type of staff, available of working time, workload statistic, activity standard, staffing comparison, dan salary comparison. Dr. Mollent Okech selanjutkan memfokuskan pada bagian dictionary manager. Bagian ini menjadi penting karena dalam pengisian form kita akan melakukan penyesuaian wilayah, jenis staf, serta layanan karena akan berbeda antar negara maupun wilayah. Sehingga kita dapat memodfikasi bagian tersebut untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan.
Dr. Mollent memulai mengisi aplikasi WISN dengan mengidentifikasi 2 jenis tenaga kesehatan yaitu dokter mata dan perawat. Pengisian selanjutnya mempertimbangkan hari kerja per minggu, hari kerja per hari, dan beberapa informasi terkait ketidakhadiran dalam setahun terakhir.
Langkah berikutnya adalah pengisian statistik beban kerja. Statistik beban kerja ini merupakan layanan utama yang diberikan oleh kedua tenaga kesehatan tersebut. Dari form statistik, kita perlu mengisi jumlah layanan per tahun serta standar waktu aktivitas dalam satu waktu unit kerja (sekali pelaksanaan). Dari hasil itu akan secara otomatis keluar standar beban kerja serta calculated requirement. Arti dari calculated requirement sendiri adalah melihat apakah satu kegiatan tidak melewati batas beban kerja yang dilihat jika nilainya lebih dari 1.
Dari hasil pengisian sebelumnya maka pada menu berikutnya (activity standar) akan muncul proyeksi kebutuhan staf untuk kegiatan layanan utama, serta nilai CAS yaitu aktivitas yang berasal dari kegiatan pendukung lainnya. Nilai CAS untuk grup perawat sebesar 28.08%. Sehingga sebetulnya masih ada sekitar 71% waktu yang masih bisa digunakan oleh para perawat dalam setahun itu untuk melakukan aktivitas pendukung lainnya.
Pertanyaan dari peserta terkait standar beban kerja yang digunakan apakah sudah menjadi patokan dalam aplikasi WISN. Dr. Mollent menjawab jika aplikasi WISN ini sendiri hanya menjadi guideline untuk penghitungan beban kerja, tetapi standar yang dimiliki oleh tiap negara berbeda – beda sehingga tidak menjadi ukuran yang sama untuk semua wilayah. Jadi studi ini sendiri tidak memungkinkan untuk menyalin standar kerja dari negara lain. Maka hal ini akan diserahkan kepada (Expert Working Group) EWG yang lebih tahu terkait hal ini.
Lebih lanjut, peserta pelatihan akan mengidentifikasi pekerjaan tambahan yang tidak semua jenis tenaga kesehatan lakukan. Terdapat beberapa kegiatan yang masih dilakukan terbatas oleh beberapa tenaga kesehatan saja secara reguler. Sehingga perlu memasukkan ke dalam Individual Allowance Standar (IAS). Hal ini juga akan diidentifikasi di fasilitas kesehatan dan akan kembali ditentukan oleh EWG.
Contoh lain dari hasil perhitungan beban kerja pada dokter mata adalah layanan utama yang dijalankan di fasilitas tersebut membutuhkan 3,88 atau 4 dokter mata. Sedangkan untuk kegiatan pendukung hanya membebani sekitar 19.71%, sehingga masih ada sekitar 80% waktu kerja yang masih bisa diisi oleh dokter mata untuk pekerjaan tugas pendukung. Kegiatan pendukung sendiri membutuhkan paling tidak 1 tenaga dokter mata. Sedangkan untuk kegiatan tambahan mencapai 1274 jam per tahun dengan nilai IAF 0,8 yang dibulatkan menjadi 1 sehingga juga membutuhkan 1 orang dokter mata untuk pelaksanaan kegiatan tambahan.
Pada kolom staffing comparison (perbandingan tenaga), tinggal memasukkan jumlah staf tersedia yang telah memberikan layanan tahun sebelumnya. Maka akan muncul selisih kebutuhan staf dan rasio perhitungan WISN. Rasio ini memiliki standar angka 1. Jika nilainya lebih dari 1, maka jenis tenaga kesehatan tersebut masih berlebih untuk melaksanakan semua kegiatan layanan utama, dukungan, dan tambahan dalam satu tahun layanan sebelumnya. Sebaliknya, jika kurang dari 1, maka kita membutuhkan beberapa tenaga kesehatan untuk mengerjakan jenis beban kerja tertentu itu.
Reporter: Faisal Mansur (PKMK UGM)