Jakarta – PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) melaporkan kinerja keuangan di sepanjang 2019. Emiten rumah sakit ini mencatatkan kenaikan pendapatan 17,79%.
Melansir keterangan tertulis perusahaan, Selasa (2/6/2020), SILO meraup pendapatan hingga Rp 7,02 triliun. Angka itu naik signifikan dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,96 triliun.
Kenaikan pendapatan tersebut ditunjang oleh pertumbuhan jumlah pasien RS sebanyak 17% dan kenaikan tingkat hunian RS yang mencapai 64% di tahun 2019, lebih tinggi dibanding tahun lalu yang berkisar 55%.
Pendapatan dari segmen rawat inap mencapai Rp 4,09 triliun atau setara 58,35% dari total pendapatan. Angka ini tumbuh 16,19% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,52 triliun. Sementara segmen rawat jalan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,93 triliun atau setara 41,74% dari total pendapatan, yang berarti kenaikan 20,08% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,44 triliun.
Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group Caroline Riady, mengatakan capaian positif tersebut mengkonfirmasi raihan dan penguatan kinerja saham SILO yang mengalami rebound kuat selama 1 bulan terakhir.
Saat ini manajemen telah menerapkan strategi baru setelah melakukan review akuntansi menyeluruh, antara lain dengan penyesuaian Piutang Usaha dan penghentian beberapa proyek baru.
“Ke depannya, Siloam akan fokus pada peningkatan kualitas layanan kesehatan dan profitabilitas rumah sakit,” ujar Caroline.
Dia menambahkan, arus kas operasi meningkat 220% menjadi Rp 652 miliar, sementara arus kas bebas tercatat positif Rp 184 miliar dibandingkan negatif Rp 595 miliar di 2018.
Perusahaan melaporkan total uang tunai pada Desember 2019 menjadi Rp 314 miliar, meningkat 45% dibandingkan dengan tahun lalu Rp 216 miliar. Siloam memiliki neraca keuangan yang kuat dengan rasio utang terhadap EBITDA yang rendah sebesar 0,27.
“Posisi kas yang kuat memberikan landasan operasional yang kokoh untuk Siloam,” tegas Caroline.
Capaian positif SILO di tahun 2019 sejalan dengan fokus manajemen untuk memusatkan perhatian pada monetisasi aset yang ada dan ekspansi selektif. Apa strategi di 2020 yang diwarnai pandemi virus Corona?
“Manajemen telah meletakkan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan. SILO akan terus menerapkan tindakan untuk mengatasi tantangan di tengah COVID-19,” ujar Caroline.
Sumber: detik.com