Pembangunan RSUD Barat mendapatkan lampu hijau dari Pemprov Jatim. Pemkab pun langsung tancap gas dengan menggelar tahapan prakualifikasi atau penjelasan sebelum masuk lelang, Senin (2/7). Hasilnya, ada lima investor yang tertarik untuk membangun RSUD di Kecamatan Krian tersebut.
Kelima investor tersebut adalah PT Samsung Electronic, PT Wijaya Karya (Wika), PT Pelni, PT Pembangunan Perumahan (PP), serta PT General Electric (GE). Kelimanya sudah memasukkan sejumlah persyaratan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Agoes Boedi Tjahjono menjelaskan, jumlah investor itu masih bisa bertambah. Pemkab masih membuka pintu bagi calon penyedia lain untuk ikut mewujudkan RSUD Sidoarjo Barat. “Sampai 25 Juli nanti,” katanya.
Setelah itu, calon investor yang mendaftar akan diseleksi dengan ketat. Ada empat syarat yang harus dipenuhi. Yakni persyaratan administrasi, keuangan, teknis, dan komposisi peserta. Misalnya administrasi. Tim pengadaan barang dan jasa akan melihat profil, dokumen, serta data perusahaan.
Sedangkan untuk keuangan, tim akan melihat total aset perusahaan, laporan keuangan dan surat referensi dari bank. Investor yang lolos dalam empat syarat tersebut berkesempatan untuk lanjut ke tahap berikutnya, yakni evaluasi. Tim akan melakukan wawancara untuk melihat berapa nilai investasi yang akan ditawarkan.
Sesuai perhitungan, kebutuhan pembangunan RSUD Sidoarjo Barat diperkirakan mencapai Rp 350 miliar. Agoes menuturkan, pemkab akan memilih investor yang bisa membangun rumah sakit dengan dana kurang dari Rp 350 miliar. “Dana kecil dengan kualitas baik yang kami pilih,” paparnya.
Agoes memperkirakan, proses evaluasi itu akan berlangsung hingga September 2018. Seluruh peserta yang lolos tahapan itu berhak melanjutkan ke tahapan lelang pembangunan. Sesuai dengan perencanaan, tahun depan lelang akan berjalan. (nis/rek)
Sumber: jawapos.com