ENREKANG – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Massenrempulu, Kabupaten Enrekang, dr Yusuf mengklaim jumlah penanganan pasien di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang ini meningkat dari tahun ke tahun.
Hal ini dikemukakan menyusul adanya tudingan jika pelayanan di rumah sakit tersebut buruk. Terlebih dikabarkan banyaknya pasien asal Kabupaten Enrekang yang memilih berobat ke RSUD Lakipadada Tana Toraja.
“Bukan cuma di Medsos, ini pertanyaan juga datang dari anggota dewan kenapa banyak pasien ke Toraja tiap tahunnya hingga 4.000 pasien. Bagaimana kita dikatakan gagal jika pasien yang kita tangani disini justru jauh lebih besar atau meningkat tiap tahunnya,” tampik dr Yusuf, Selasa (22/5/2018).
Dia merincikan untuk di tahun 2016 jumlah pasien yang ditangani mencapai 21 ribu jiwa, kemudian di tahun 2017 jumlahnya 28 ribu jiwa dan di tahun ini hingga Mei sudah mencapai 10 ribu pasien.
Lebih jauh Yusuf menjelaskan, alasan sebagian masyarakat memilih berobat ke Toraja karena alasan demografi. Letak rumah mereka lebih dekat dengan RUSD Tana Toraja. Kemudian dengan alasan memiliki keluarga di Toraja dan adanya penanganan berkelanjutan seperti penyakit kronis dengan dokter yang sama untuk kontrol berulang-ulang.
“Jadi kalau mau bilang alasan pelayan, tidak alasannya demografi, keluarga, dan penanganan berkelanjutan disana. Kecuali lebih besar pasien yang kesana baru kita dikatakan gagal, tapi kan tidak yang kesana hanya seberapa. Apalagi kita sudah memiliki 17 dokter spesialis,” tambahnya.
Selain itu, dr Yusuf beranggapan itu merupakan hak asasi manusia untuk memilih rumah sakit untuk berobat. Apalagi lanjut Yusuf, kartu BPJS berlaku di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Toraja.
Sumber: sindonews.com