KARANGANYAR – Suara sirine mobil pemadam kebakaran (PMK) membuat pasien dan manajemen Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar panik. Mereka berhamburan keluar menyelamatkan diri. Pasien yang sedang menjalani perawatan dikeluarkan bersama tempat tidurnya. Peralatan medis ikut dievakuasi ke luar.
Satu unit mobil PMK berupaya memadamkan api. Petugas menyemprotkan air ke lantai 3. Sebab, ada sejumlah pasien yang terjebak. Beruntung api segera dapat dipadamkan dalam waktu kurang dari satu jam. Kepanikan itu berubah menjadi canda tawa saat moderator pembawa acara menghentikan jalannya simulasi. Kepanikan itu merupakan bagian dari skenario simulasi mengantisipasi kebakaran yang digelar Sabtu(10/12).
Direktur Utama RSU PKU Muhammadiyah Aditya Nurcahyo mengatakan, simulasi kebakaran bertujuan untuk mengantisipasi kebakaran di rumah sakit. Karyawan dan manajemen dilatih untuk mengevakuasi pasien maupun dokumen saat kondisi darurat. Dalam simulasi tersebut, pihaknya bekerjasama dengan petugas PMK Karanganyar dan aparat kepolisian.
”Kita berarap kegiatan simulasi kebakaran memberi pelajaran kepada seluruh karyawan, baik dokter, perawat dan anggota keamanan dapat melakukan langkah dan tindakan cepat jika terjadi kebakaran. Ini penting karena musibah bisa datang setiap saat di luar dugaan, sehingga kami sudah benar-benar siap dalam kondisi darurat,” terangnya.
Ditambahkan, seluruh pasien sudah mendapat pengarahan saat sebelum digelar simulasi. Sehingga pasien yang sedang menjalani perawatan tidak panik dan tidak menimbulkan kegaduhan. Selama ini, standar operasional prosedur (SOP) dalam mengantisipasi kebakaran sudah dilakukan. Seperti ketersediaan alat pemadam kebakaran ringan, ketersediaan jalur evakuasi, dan pemberlakuan larangan merokok.
Setu, 52 salah satu petugas PMK Karanganyar menjelaskan, antisipasi kebakaran dalam dilakukan dengan cara menyisir titik api agar tidak merembet ke bagian lain. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mematikan aliran listrik. Hal itu untuk mencegah korsleting saat terjadi pemadaman. Kemudian evakuasi warga atau pasien yang berada di lokasi kebakaran ke lokasi titik kumpul.
”Hal terpenting dalam melakukan pemadaman adalah dengan melokalisir api agar tidak merembet ke lokasi lain,” tandasnya. (adi)
Sumber: jawapos.com