Yogyakarta – Rencana kenaikan tarif listrik Rp 11 per Kwh/kilowatt hour dinilai memberatkan. Apalagi jika yang berlangganan listrik negara itu adalah rumah sakit. Dikhawatirkan akan terjadi lonjakan yang luar biasa tingginya.
Contohnya, Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito Yogyakarta. Rata-rata per bulan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 1,1 miliar untuk membayar setrum. Karena per bulan rata-rata rumah sakit itu menggunakan sebesar 1,5 juta kwh.
“Apalagi sering ada pemadaman listrik. Ini menjadi kendala juga. Kami harus mengeluarkan biaya generator set 5,5 megawatt sebesar Rp 8 juta per jam,” kata Trisno Heru Nugroho, juru bicara Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito Rabu, 1 Juni 2016.
Terlebih, kata dia, banyak pasien yang menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Rumah sakit milik pemerintah merupakan rumah sakit rujukan utama bagi pemegang kartu itu.
Trisno menyatakan, dana yang masuk ke rumah sakit itu memang banyak posnya. Jika dana untuk pembayaran listrik berkurang, bisa untuk dialokasikan ke pos lain seperti subsidi pasien. Namun, pengeluaran pembayaran yang sangat tinggi ini juga fluktuatif tergantung penggunaan listriknya. Namun, jika dirata-rata mencapai Rp 1,1 miliar per bulan. “Subsidi untuk pasien selama ini sudah mencapai Rp 10 miliar,” kata Heru.
Ia berharap, tarif kenaikan tarif listrik tidak segera diberlakukan. Terutama untuk rumah sakit. Selain itu, diharapkan tidak ada pemadaman bergilir karena akan menambah beban rumah sakit.
Juru bicara Perusahaan Listrik Negara (PLN) Yogyakarta Kardiman menegaskan, tidak ada kenaikan tarif bagi institusi dalam kategori sosial. Termasuk pelanggan listrik oleh rumah sakit karena masuk kategori sosial. Yang ada kenaikan Rp 11 per Kwh adalah yang masuk kategori rumah tangga dengan langganan di atas 1.300 watt. Selain itu pelanggan yang masuk kategori industri, perkantoran dan sejenisnya yang tidak masuk dalam kategori sosial.
“Kenaikan Rp 11 per Kwh, bukan 11 persen per Kwh. Tarif listrik yang naik yaitu bagi yang masuk kategori adjustment,” kata Kardiman.
Soal padamnya listrik, Kardiman menuturkan banyak faktor penyebabnya. Selain perawatan jaringan, bencana atau pohon tumbang yang mengenai jaringan listrik juga bisa menyebabkan listrik padam . “Tetapi para petugas sudah sigab dan memperbaiki jaringan listrik dengan waktu yang tidak lama,” katanya.
MUH SYAIFULLAH
Sumber: tempo.co