RAPAT KERJA NASIONAL IX
ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH
Manado, 3 – 5 Juni 2015
Reporter: Putu Eka Andayani
Pembukaan (Rabu, 3 Juni 2015)
Rapat Kerja Nasional ARSADA yang ke-9 ini baru pertama kalinya diselenggarakan di Manado, Sulawesi Utara. Banyak peserta yang mengikuti acara Rakernas yang dirangkai dengan seminar ini sekaligus memanfaatkan hari libur nasional yang jatuh tepat saat Perayaan Hari Tri Suci Waisak. Manado menjadi tempat yang menarik untuk menghabiskan masa liburan karena memiliki banyak spot wisata yang sudah terkenal, antara lain wisata bahari, wisata budaya dan wisata kuliner.
Sumber Foto: http://www.pasirpantai.com/
Para undangan dan peserta seminar disambut dengan tarian tradisional yang dibawakan oleh tga orang penari dengan iringan tetabuhan khas Sulawesi Utara. Ketua Panitia kegiatan ini saat memberikan sambutan menyatakan harapannya bahwa seluruh stakeholders berperan sesuai dengan UU No. 23/2014. Peran RSUD diharapkan semakin mantap di era JKN dan terhindar dari fraud.
Ketua ARSADA Pusat, dr. Kuntjoro, A. Purjanto, MKes, dalam sambutannya menyampaikan bahwa RS Daerah harus senantiasa meningkatkan on become process, melakukan perbaikan secar aterus menerus dan memelihara positive thinking. Dr. Kuntjoro menekankan ada tiga values yang perlu diterapkan dalam rangka mencapai kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat RSUD. Ketiga values itu: 1) mengaplikasikan semua kriteria akreditasi versi 2012, 2) menimplementasikan BLUD dan 3) mengaplikasikan JKN.
Dalam kesempatan ini, dr. Kuntjoro juga menyampaikan bahwa para direktur RSUD dan staf serta Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia yang tidak dapat menghadiri seminar pada rangkaian Rakernas ini dpat mengikutinya secara live melalui internet. Jadi Direktur RSUD dan Kepala Dinas yang mendaftar pada acara seminar ini akan diberikan password yang dapat di-share kepada pada staf.nya agar mereka dapat mengikuti jalannya seminar dari instansi masing-masing. Khusus untuk Provinsi NTT, akses secara gratis diberikan kepada seluruh RSUD dan Dinas Kesehatan meskipun tidak mendaftar sebagai peserta Rakernas di Manado. Hal ini dimaksudkan agar diseminasi informasi dapa seminar ini menjadi lebih cepat, dan RSUD di seluruh Indonesia bersatu padu dalam menyelesaikan masalah-masalah dan tantangan-tantangan yang dihadapi kedepannya.
Secara khusus, Ketua ARSADA Pusat yang telah terpilih untuk kedua kalinya ini berpesan bahwa PR bagi RSUD masih banyak, antara lain bagaimana menyiapkan RS Rujukan Regional yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Pekerjaan rumah lainnya adalah hamper seluruh RSUD perlu merevisi Rencana Strategis Bisnis dan Tata Kelolanya terkait dengan implementasi JKN.
Acara Seminar dan Rakernas secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Djouhari Kansil. Dalam sambutannya, Djouhari menyatakan bahwa RSUD harus bisa berperan sebagai jejaring Fakultas Kedokteran untuk menghasilkan lulusan yag bermutu dan memiliki kompetensi sesuai dengan standar profesi. Menurutnya, setidaknya ada 2 tantangan bagi RSUD, yaitu 1) mengubah paradigma “memberikan pelayanan” menjadi “melayani pelanggan” dan 2) mengahdapi kompetisi di tingkat local, regional maupun nasional. Untuk menghadapi tantangan tersebut. RSUD harus menjadi lebih profesional, memperbaiki manajemen dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Untuk itu, sebelum memukul gong untuk membuka agenda Rakernas, Djouhari berpesan bahwa strategi yang dapat diambil oleh RSUD yaitu meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan produktifitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas pelayanan, pelayanan yang profesional, ramah, santun, simpatik, komunikatif dan empati. (pea)