manajemenrumahsakit.net :: Medan (SIB)- Sekjen Kemenkes RI Untung Suseno Sutarjo mengatakan, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mewajibka rujukan berjenjang untuk pelayanan kesehatan. Namun hingga kini, pasien di RSUP H Adam Malik Medan masih menumpuk.
“Untuk mengatasi masalah ini, saya perintahkan rumah sakit yang bernaung di bawah Kemenkes ini menjalin MoU atau kerjasama dengan rumah sakit jejaringnya, atau rumah sakit yang selama ini bekerjasama dengannya,” kata Untung usai kunjungan kerja memantau pelaksanaan JKN oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di RSUP H Adam Malik Medan, Sabtu (29/11).
Menurut Untung, kondisi ini terjadi karena rumah sakit daerah dan rumah sakit lain yang memiliki kemampuan layanan di bawah RSUP H Adam Malik Medan atau rumah sakit tipe E hingga tipe B, masih latah langsung mengirimkan pasiennya ke satu-satunya rumah sakit tipe A di Sumut ini.
Dalam menyelesaikan permasalahan ini, Untung mengaku sudah meminta Direktur Utama RSUP H Adam Malik Medan untuk mendekati rumah sakit yang sering bekerjasama, agar sebelum mengirimkan pasien melakukan koordinasi terlebih dahulu. “Sehingga pasien tidak menumpuk disini. Sistem rujukan jangan asal kirim saja, harus benar-benar diperiksa apakah pasien butuh penanganan medis lebih jauh atau sebaliknya masih bisa ditangani di Puskesmas atau rumah sakit daerah,” terang dia.
Dituturkannya, program JKN ini merupakan program yang baik. Dengan program ini, pemerintah berupaya menurunkan risiko finansial bagi warga yang sakit.
Karena di tahun 2015, Kemenkes juga akan menambah kuota penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan sebanyak 10 ribu jiwa lagi, atau penganggaran APBN sekitar Rp2 miliar.
“Agar program jaminan kesehatan ini bisa berjalan lancar, kendala yang selama ini terjadi, yakni kurangnya koordinasi antara BPJS Kesehatan dengan dinas kesehatan setiap kabupaten/kota harus segera diselesaikan,” tukasnya.
Sementara Direktur Utama RSUP H Adam Malik Medan, Yusirwan menjelaskan kerjasama sudah mulai dilakukan RSUP H Adam Malik Medan, diawali dengan menjalin Mou dengan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU). Kedepan, sambungnya MoU juga akan dijalin dengan rumah sakit jejaring lainnya.
“Selama ini kerjasama dengan rumah sakit jejaring sudah kita lakukan, tapi hanya sebatas pendidikan, belum diperkuat pada pelayanan. Karena itu, nanti akan kita lakukan kerjasama itu. Mudah-mudahan Kwartal I tahun 2015 sudah bisa jalan. Sehingga ujungnya nanti, pasien yang masuk ke rumah sakit ini memang betul-betul kasus penyakit berat,” tutupnya. (Dik2/c)
Sumber: hariansib.co