Reportase Pertemuan 5
Pelatihan Penyusunan Rencana Strategis RS Kelompok Menengah
Rabu, 14 Mei 2025
Barkah Wahyu Prasetyo, SE., Ak., CA sebagai master of trainer pada pelatihan kali ini menjelaskan tentang rencana pembahasan materi pada pertemuan ini, yaitu terkait program dan kerangka pendanaan di rumah sakit daerah kelompok menengah.
Pengantar sesi ini disampaikan oleh dr. Gatot Sugiharto, Sp.B., M.A.R.S. dengan menggambarkan tahapan penyusunan rencana strategis rumah sakit daerah dan hierarki strategi. Alur penyusunan renstra dimulai dengan melakukan kajian lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang menjadi landasan untuk merumuskan visi misi rumah sakit. Setelah itu merumuskan strategi pengembangan, kebijakan, program dan sasaran, penyesuaian prioritas dan anggaran, programming dan budgeting, dan implementasi. Tentu proses ini akan terus dilakukan pemantauan dan evaluasi.
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. sebagai narasumber menyampaikan tentang menyusun strategi generik dan strategi fungsional, proyeksi pasar dan program tahunan, serta menentukan indikator kinerja rumah sakit daerah berbasis balanced scorecard. Layanan pasien BPJS menggunakan strategi cost leadership, pada diferensiasi penggunanya lebih mampu yang tidak terlalu mementingkan harga. Di saat rumah sakit sudah memilih strategi cost leadership, tentu keuangan rumah sakit harus baik, hal yang sifatnya boros dan tidak penting bisa dihilangkan pada proses di rumah sakit. Selain itu, Prof Laksono juga menyampaikan bahwa produk rumah sakit yang akan menjadi dasar untuk proyeksi pasar, sehingga bisa membuat perencanaan. Rumah sakit akan mempunyai road map terkait dengan perencanaan SDM, sarana prasarana, peralatan, gedung, sistem pendukung, dan lainnya. Sehingga terkait dengan road map telah disusun saat ini akan melayani pasien 2 atau 3 tahun mendatang, disitu pentingnya rencana strategis yang akan merencanakan sampai 5 tahun kedepan.
Barkah Wahyu Prasetyo, SE., Ak., CA. sebagai narasumber selanjutnya menyampaikan bahwa pada sesi ini peserta diharapkan dapat menerjemahkan program menjadi anggaran belanja dan pendapatan serta menghitung proyeksi keuangan. Proyeksi keuangan sangat bermanfaat untuk rumah sakit dalam rangka memberikan gambaran kemampuan rumah sakit untuk mendanai visi, misi, tujuan dan program rumah sakit dalam lima tahun mendatang. Beberapa proyeksi keuangan yang dapat disajikan pada renstra rumah sakit diantarannya proyeksi laporan operasional, arus kas, neraca, rasio keuangan, anggaran pendapatan (cash basis), belanja, dan pembiayaan.
Proyeksi laporan keuangan disusun dengan menyiapkan bebera langkah yang harus dilakukan. Pada laporan operasional, rumah sakit harus menyiapkan dan mengumpulkan data historis terkait dengan keuanga, memproyeksikan pendapatan, memproyeksikan biaya, dan menghitung proyeksi surplus/defisit laporan operasional.
Proyeksi pendapatan yang dilakukan, kalau melihat historis mungkin tidak dapat tepat 100%. Terlebih pada pendapatan pasien JKN, seringkali terdapat selisih antara jumlah klaim yang diajukan dengan yang dicairkan. Sehinggga terdapat gap antara jumlah klaim yang diajukan dengan yang telah dicairkan. Namun hal tersebut dapat dilakukan antisipasi dengan melihat historis pada akun cadangan kerugian piutang, berapa persen atau berapa besar cadangan kerugian piutang yang selama ini dilakukan oleh rumah sakit. Sehingga besaran cadangan kerugian piutang historis dapat dijadikan dasar sebagai pengurang pendapatan pasien BPJS.
Rumah sakit dengan 98% pendapatan bersumber dari pasien BPJS tidaklah sehat. Kondisi BPJS saat ini lebih besar ditopang dengan PBI APBN, artinya BPJS ditopang dengan APBN bukan dari premi masyarakat. Sehingga apabila terjadi sesuatu yang menjadikan BPJS tidak bisa membayar lagi klaim, maka rumah sakit juga akan terkena dampak yang cukup besar. Saat ini rumah sakit daerah harus berani mengambil pasar pasien non BPJS dengan menggunakan strategi diferensiasi. Dengan strategi tersebut maka rumah sakit akan mengurangi ketergantungannya dengan BPJS dan akan mengurangi risiko gagal bayar BPJS.
Reporter: Husniawan Prasetyo (PKMK UGM)