Reportase
Webinar Pelatihan Jarak Jauh Pertemuan 4
“Penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Daerah Afiliasi Pendidikan”
Selasa, 6 Mei 2025
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D., dalam pengantarnya menyampaikan isu kunci dari rumah sakit pendidikan adalah bahwa mitra kerjanya bukan hanya terbatas pada antar rumah sakit saja, namun sampai pada dekan fakultas kedokteran, mahasiswa, resident, co-assistant, hingga kolegium. Rumah sakit yang berafiliasi pendidikan sangat memungkinkan untuk menghadapi perubahan dari sektor pendidikan, misalnya kurikulum, regulasi, dan lain sebagainya. Dalam hal ini direksi harus siap menghadapi tantangan dan perubahan yang berasal dari berbagai pihak.
Raden Gunawan Effendi menyampaikan materinya terkait review visi, misi, dan tujuan renstra RSD Afiliasi Pendidikan. Konsep misi adalah sebuah cara untuk mencapai visi, sehingga misi mengandung sebuah tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan. Misi dapat mengindikasikan secara spesifik produk layanan dan target pengguna yang dilayani, sehingga misi memungkinkan suatu rumah sakit daerah untuk memiliki arah dan lajur perkembangan yang jelas. Pernyataan misi rumah sakit dapat diuji atau di-review melalui instrumen yang berisi check list dan pernyataan yang disertai dengan saran dan rekomendasi hasil. Selanjutnya visi merujuk pada suatu harapan, ambisi, dan hal hal ideal yang diinginkan oleh suatu organisasi. Suatu visi yang efektif biasanya bersifat sederhana, jelas, komunikatif, menginspirasi, relevan, dan menantang sesuai perkembangan zaman. Visi dapat menggambarkan kondisi masa depan yang diinginkan sembari menghargai keberhasilan di masa lalu. Dunia pelayanan kesehatan di masa depan diprediksi akan menjangkau sistem yang lebih besar dan terintegrasi, bersifat patient-centered care, masifnya penggunaan teknologi dan digital dalam pelayanan, serta nilai investasi yang semakin tinggi namun tetap worth it.
Dr. dr. Cahyono Hadi, Sp.OK menyampaikan materinya terkait modul 3 rencana strategis rumah sakit daerah tentang penentuan strategi berdasarkan hasil analisis. Terdapat tiga tingkatan hirarki strategi, yaitu strategi umum atau besar, strategi generik, dan strategi fungsional. Strategi di level rumah sakit yang cocok digunakan adalah strategi umum atau besar, dimana pemilihan ini didasarkan pada strategi tumbuh (jika kekuatan dan peluang lebih besar daripada kelemahan dan ancaman), strategi mature (jika lingkungan tidak terlalu menguntungkan), dan strategi pengurangan kegiatan (jika rumah sakit menghadapi tekanan dari eksternal dan internal). Strategi tumbuh merupakan cara rumah sakit untuk mengembangkan layanannya, dapat berupa pembukaan klinik atau rumah sakit satelit sebagai unit-unit usaha baru, membangun cabang rumah sakit di tempat yang berbeda, menggandeng pelaku industri lintas sektor, hingga meningkatkan layanan home visit pasca operasi. Selanjutnya strategi matur dilakukan untuk memperkuat sistem internal rumah sakit, yang berfokus pada perbaikan layanan, sistem, dan manajemen, sebelum melakukan investasi baru. Strategi pengurangan kegiatan berfokus pada core area pelayanan kesehatan rujukan, misalnya mengganti sistem pendaftaran dengan sistem booking online untuk efisiensi staf.
Sesi diskusi, salah satu perwakilan peserta sharing mengenai kendalanya dalam penyusunan renstra, yaitu adanya perbedaan aspek legalitas antara rumah sakit dengan instansi terkait seperti dinkes kemendagri, dan kemenkes. dr. Gunawan menanggapi bahwa pihak rumah sakit perlu untuk melakukan penjelasan yang detail terkait tujuan dan benefit penambahan program kegiatan terhadap wilayah tertentu, misalnya pembentukan rumah sakit pendidikan dapat mempengaruhi lingkungan pendidikan yang saling bersinergi. dr. Cahyono menambahkan, pihak rumah sakit perlu untuk menyiapkan strategi dialog dan diskusi untuk mengkomunikasikan program-program yang dibuat dalam rumah sakit pendidikan.
Reporter: Firda Alya (PKMK UGM)