Reportase
Webinar PJJ RSD Pendidikan Pertemuan 2
“Penyusunan Rencana Strategis Untuk Rumah Sakit Daerah”
Selasa, 29 April 2025
Prof. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D., selaku tim Renstra UGM, dalam pengantarnya menyampaikan bahwa poin penting yang perlu ditekankan dalam penyusunan renstra RSD Pendidikan adalah pada perubahan visi dan misi. Bahwa adanya perubahan besar dalam sistem kesehatan sehingga adanya perubahan pemahaman. Tantangan besar pada RSD Pendidikan saat ini adalah pendidikan dan pelatihan untuk residen yang ada dua jalur, University base atau hospital base, apakah kita akan menjadi afiliasi perguruan tinggi atau afiliasi dari rumah sakit besar.
Dr.dr.Cahyono Hadi, Sp.OG., subsp FER, S.H., MARS., selaku tim ARSADA menyampaikan bahwa dasar hukum penyusunan renstra RSD Pendidikan yang kita acu adalah RUU Pendidikan tentang persoalan mengapa distribusi spesialis sangatlah kurang. Adapun core fungsi RSD ada tiga yaitu pelayanan, pendidikan, dan penelitian, sehingga sebagai rumah sakit yang memiliki tiga fungsi tersebut kita harus menjalankan ketiganya agar bisa bersaing dan mengikuti perkembangan. Tantangan yang dihadapi pada RSD Pendidikan adalah harus memastikan keselamatan pasien dan kepuasan customer serta menjamin efisiensi sarana prasarana yang menunjang pendidikan residen.
dr.Dominica Herlijana, Sp.M., M.Kes., selaku tim ARSADA memaparkan rumah sakit yang ditetapkan menjadi RSD Pendidikan berbasis rumah sakit (hospital based) tentu akan mempengaruhi regulasi dan operasional rumah sakit tersebut, pimpinan dan manajemen rumah sakit perlu untuk memposisikan ini sebagai suatu peluang untuk berkembang menjadi rumah sakit yang lebih maju. Renstra berfungsi sebagai pondasi untuk membawa rumah sakit yang kokoh dan tahan terhadap goncangan perubahan. Tahapan penyusunan renstra terdapat dua poin utama yakni tahap diagnosis dan tahap perencanaan. Pada tahap penetapan diagnosis dilakukan penentuan lingkungan internal dan eksternal, penentuan visi dan misi rumah sakit, dan memetakan isu isu utama yang ada di sekitar kita. Kemudian pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang dilakukan yakni penyusunan strategi dan program yang nantinya akan diterjemahkan dalam rencana anggaran. Selanjutnya membuat perencanaan strategi implementasi dalam rencana program tersebut, kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi setelahnya. Perlu adanya pengukuran keberhasilan terhadap realisasi program yang telah dicanangkan, dengan menggunakan balance scorecard dalam empat aspek yaitu finansial,pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan serta pembelajaran. Konsep manajemen bisnis pada rumah sakit bukanlah mengacu pada bagaimana suatu rumah sakit bisa mendapatkan keuntungan, namun lebih kepada bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
dr.Susi Herawati, M.Kes., FISQua, selaku tim ARSADA, Terdapat berbagai perubahan regulasi dan kebijakan terkait RSD, misalnya perubahan kepala daerah yang sangat mempengaruhi penyusunan renstra. Terdapat 2 aspek dalam analisis lingkungan internal dengan kerangka pikir value chain, yaitu aktivitas pelayanan dan aktivitas pendukung. Cakupan aktivitas pelayanan di rumah sakit meliputi pra pelayanan (registrasi, riset pemasaran,dll), proses pelayanan (rawat inap, pelayanan penunjang day-care, dll), dan pasca pelayanan (billing pasien, evaluasi efektivitas pengobatan, dll). Aktivitas pendukung meliputi budaya organisasi di rumah sakit, sumber daya manusia, situasi keuangan RS, sumber daya data rumah skit,dll. dr. Susi menyampaikan pentingnya melakukan analisis SWOT untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan yang akan dihadapi. Untuk RSD Pendidikan, analisis SWOT disusun dalam konteks mengemban misinya sebagai RSD pendidikan dan dalam rangka mencapai visinya.
Putu Eka Andayani, S.KM., M.Kes selaku Master of Trainer menyampaikan terkait teknis penyusunan renstra RSD pendidikan bahwa modul pelatihan yang dikembangkan telah disesuaikan dengan template Renstra BLUD (Kemendagri) dalam konteks RSD pendidikan. Struktur modul yang dikembangkan meliputi bab 1 (pendahuluan), bab 2 (diagnosis organisasi), bab 3 (perencanaan), dan bab 4 (mitigasi resiko). Diharapkan peserta pelatihan dapat menyusun renstra dengan mudah dan terorganisir dengan baik, serta disesuaikan dengan konteks isu masing masing instansi.
Reporter: Firda Alya (PKMK UGM)