KBRN, Surakarta: RSUD Bung Karno, Surakarta, menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan anak-anak. Salah satu wujud kongkrit dengan mengadakan kegiatan Layanan Baduta Stunting di Aula Rumah Sakit setempat, Senin (12/8/2024).
Direktur RSUD Bung Karno Surakarta, Sri Rahayu Susilowati menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak bawah dua tahun (baduta) stunting dan orang tua mereka. Harapannya dapat membantu mencegah stunting sejak dini.
“Dalam kegiatan ini kita mengedukasi para ibu dan baduta yang yang stunting. Disini ada pendamping juga yang turut hadir,” ucapnya.
Dalam kegiatan ini, anak-anak akan diajak untuk makan bersama, dengan menu khas dari RSUD Bung Karno yang disesuaikan dengan usia mereka, mulai dari 6 bulan hingga 2 tahun. “Kami memastikan bahwa makanan yang disajikan sesuai dengan tekstur dan kebutuhan nutrisi anak pada setiap tahapan usia,” jelas Sri Rahayu.
Sementara saat memberikan arahan, Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, menekankan pentingnya pemantauan perkembangan anak secara berkala. Pihaknya meminta orang tua harus kreatif dan inovatif dalam mengatasi masalah jika anak tidak ada peningkatan perkembangan dalam satu atau dua minggu.
“Jika ada masalah, segera konsultasikan ke Puskesmas atau rujuk ke RSUD Bung Karno, di mana kami memiliki dokter spesialis anak yang siap membantu,” ujarnya.
Teguh juga mengingatkan pentingnya menerapkan perilaku hidup sehat di rumah, termasuk dalam hal pola makan dan kebersihan lingkungan tempat tinggal. Pihaknya menegaskan kebiasaan hidup sehat dapat mencegah penyakit penyerta yang seringkali memperparah kondisi anak stunting.
“Hidup tertib dan perilaku makan yang sehat harus dibiasakan sejak dini, baik di rumah maupun di lingkungan tempat tinggal anak. Kalau tidak dibiasakan maka dapat memperparah kondisi anak,” katanya.
Kegiatan Layanan Baduta Stunting ini diikuti 28 Baduta beserta ibu dan kader pendamping di Kelurahan Pasar Kliwon. Selain itu, dalam kegiatan ini juga memperkenalkan inovasi terbaru RSUD Bung Karno, yaitu Sisipen Deknik atau Sistem Informasi Perina Picu Nicu. Sistem ini dirancang untuk memberikan edukasi kepada orang tua akan pentingnya ASI eksklusif untuk bayi usia 0-6 bulan.
Harapannya kegiatan ini dapat memberikan dampak positif terhadap pencegahan dan penanganan stunting di Kota Surakarta, serta meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pemantauan dan intervensi dini dalam pertumbuhan anak. ( Dania )
Sumber: rri.co.id