KETIK, BONDOWOSO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koesnadi Bondowoso diminta untuk melakukan sejumlah perbaikan. Salah satunya yakni terkait tingkat hunian karena ketersediaan kamar yang terbatas.
Hal itu disampaikan oleh Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto saat mendatangi RSUD Koesnadi pada Senin (13/5/2024).
“Karena banyak yang sakit banyak yang menginap sehingga ketersediaan ruang bed-nya itu kurang, ” ungkapnya.
Melihat itu, Bambang meminta agar direksi, dewan pengawas dan Sekda selaku ketua tim anggaran untuk memilih opsi-opsi perbaikan tersebut sesuai dengan kemampuan anggaran.
Direktur RSUD Koesnadi Bondowoso, Yus Priyatna, memastikan, bahwa meski jumlah pasien terus bertambah namun RSUD tetap berupaya untuk menampung pasien yang datang.
Artinya, pihaknya terus berupaya agar tak ada penolakan terhadap pasien.
“Sifatnya di rumah sakit kita tidak pernah menolak. Jadi kita tandon di UGD, pasien kita tidurkan dulu sambil menunggu ketersediaan bed ruangan,” jelasnya.
Apalagi, akhir-akhir ini ditambah maraknya kasus demam berdarah pada anak sehingga pihak rumah sakit harus menerima rujukan dari Puskesmas.
Jika fasilitas bed memadai, maka pasien akan langsung dimasukkan ke ruangan. Namun jika tidak, pasien tetap akan ditampung di ruang UGD.
” Cuma kemungkinan beberapa lama ini ada demam berdarah ya jadi banyak bagian anak yang menumpuk. Puskesmas memang kalau sudah demam berdarah yang levelnya berat pasti dirujuk ke RS, ” pungkasnya. (*)
Sumber: ketik.co.id