BANGKALAN, RadarMadura.id – Pengelolaan linen RSUD Syamrabu dilakukan dengan baik. Hal tersebut sebagai wujud keseriusan pihak rumah sakit dalam meningkatkan mutu layanan.
Dengan begitu, bisa mencegah potensi terjadinya penularan kepada pasien, pegawai, dan pengguna linen lainnya.
Kepala Instalasi Linen RSUD Syamrabu Desiy Fitriyah, S.Kep., Ns. mengatakan, pengelolaan linen bertujuan mengurangi risiko gangguan kesehatan. Karena itu, ada beberapa langkah yang dilakukan dalam pengelolaan linen.
Pertama, melakukan pengumpulan. Yaitu, mengambil linen di ruang-ruang pelayanan. Kedua, penerimaan. Linen yang diterima harus dicatat dan dipilah antara yang infeksius dan noninfeksius.
Ketiga, pencucian. Yaitu, menimbang dan memasukkan linen ke mesin cuci. Yang harus dicatat, pencucian linen infeksius dan noninfeksius dilakukan di mesin berbeda.
”Selanjutnya, pengeringan, sortir, dan barcode, penyetrikaan, pengepakan, dan yang terakhir distribusi alias penyaluran ke ruangan,” katanya.
Desiy menyatakan, saat ini instalasi linen memiliki 18 SDM dengan tugas berbeda. Juga dilengkapi tiga mesin cuci dan empat mesin pengering.
Ketersediaan SDM dan sarpras yang mendukung diharapkan mampu menghasilkan cucian yang lebih bersih dan lebih banyak menyediakan linen siap pakai.
”Instalasi linen mempunyai risiko penularan penyakit infeksi yang tinggi sehingga dengan penggunaan alat canggih mampu mengurangi kontak langsung dengan linen yang terkena infeksi,” ujarnya.
Pengelolaan linen yang baik dan sesuai prosedur bisa meminimalkan infeksi nosokomial. Dengan demikian, mutu layanan rumah sakit terbesar di Kabupaten Bangkalan ini meningkat. (jup/yan)
Sumber: radarmadura.jawapos.com