REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BANDUNG — Saat ini, masyarakat di Kecamatan Kertasari dan Pacet, Kabupaten Bandung mendapatkan pelayanan kesehatan lebih dekat dan lebih cepat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bedas Kertasari. Bupati Bandung dr HM Dadang Supriatna meresmikan rumah sakit tersebut pada Selasa 28 Maret 2023 lalu.
Pembangunan RSUD Bedas Kertasari itu merupakan bagian dari 13 program unggulan Bupati Bandung dengan sasaran membangun 5 RSUD di Kabupaten Bandung. Dari 5 rumah sakit itu, RSUD Bedas Kertasari dan RSUD Bedas Cimaung sudah operasional dan melayani masyarakat. Tiga rumah sakit lainnya, yakni RSUD Bedas Arjasari Banjaran, RSUD Bedas Bojongsoang sedang dalam proses pengerjaan pembangunan.
Bupati Bandung juga memprogramkan pembangunan RSUD Bedas Pacira. Pembangunan 5 rumah sakit itu untuk memudahkan serta mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, yang sebelumnya cukup jauh dengan rumah sakit.
Titin, warga Kampung Cinangka Desa Sukapura Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung salah satu warga yang mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Bedas Kertasari di Desa Sukapura tersebut.
“Saya selaku warga Kampung Cinangka Desa Sukapura mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Bandung yang sudah membangun RSUD Bedas Kertasari,” kata Titin dalam keterangannya di RSUD Bedas Kertasari, Jumat (17/11/2023) lalu.
Ia menilai bahwa pembangunan rumah sakit itu sangat bagus karena dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Kecamatan Kertasari. “Semoga Bapak Bupati semakin sukses. Aamiin yra,” ujarnya.
Sama halnya yang dikatakan seorang tenaga pendidikan di SMAN Kertasari, yang saat itu sedang mendampingi seorang pasien yang sedang menjalani pelayanan kesehatan di RSUD Bedas Kertasari tersebut. “Alhamdulillah dengan adanya RSUD Bedas Kertasari ini, sangat membantu masyarakat,” kata seorang warga tersebut.
Saat itu, dia sedang mendampingi seorang pasien yang membutuhkan pelayanan dari pihak rumah sakit. “Langsung ditangani oleh dokter sampai tuntas. Terima kasih atas kerjasama yang baik ini. Adanya rumah sakit ini sangat membantu masyarakat,” ujarnya.
Sinta, salah seorang pasien rawat jalan di RSUD Bedas Kertasari mengungkapkan turut merasakan manfaat dari pembangunan rumah sakit tersebut. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada dokter maupun perawat yang ada di rumah sakit tersebut.
Sinta pun mengaku bahwa pelayanan dokter maupun perawat di rumah sakit tersebut sangat memuaskan. “Berharap kedepannya, pelayanannya lebih bagus lagi,” katanya.
Sama halnya yang dikatakan warga lainnya di Kampung Cirawa Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari. Ia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung dengan adanya pembangunan RSUD Bedas Kertasari.
“Adanya pembangunan RSUD Bedas Kertasari ini sangat membantu warga yang sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Hatur nuhun Bapak Bupati Bandung,” katanya.
Sementara itu, Camat Kertasari Heri Mulyadi turut mendengar langsung di lapangan saat menemui warga Kecamatan Kertasari yang mengaku dibangunnya RSUD Bedas Kertasari sangat membantu dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Untuk itu, Heri atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung atas pembangunan RSUD Bedas Kertasari itu. “Berdasarkan pengakuan warga di lapangan, pembangunan rumah sakit ini sangat membantu. Ini bisa menjadi terobosan untuk Kecamatan Kertasari, sehingga bisa menangani dengan cepat warga yang sakit. Tapi dengan adanya pembangunan rumah sakit ini, bukan mengharapkan ada warga yang sakit,” kata Heri.
Ia juga berharap dengan adanya pembangunan rumah sakit itu untuk meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dalam bidang kesehatan, selain pendidikan dan daya beli. Heri berharap untuk Kecamatan Kertasari IPM-nya bisa meningkatkan, dengan jumlah penduduk saat ini mencapai sekitar 72 ribu jiwa.
Camat Kertasari mengungkapkan dengan dibangunnya rumah sakit itu, juga turut memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Di antaranya ada warga yang membuka usaha berdagang di sekitar rumah sakit itu. “Dapat menunjang perekonomian warga sekitar, dengan membuka kantin atau tempat usaha lainnya,” kata Heri.
Heri juga bisa memastikan dengan adanya pembangunan rumah sakit itu, pelayanan kesehatan lebih cepat kepada masyarakat. “Informasi tentang kesehatan lebih cepat tersampaikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan Kecamatan Kertasari saat ini berada di rangking ketiga dalam capaian penurunan stunting di Kabupaten Bandung. Dalam penanganan stunting itu di antaranya dengan memanfaatkan potensi sayur mayur atau kebutuhan pangan lainnya di Kecamatan Kertasari tersebut. Potensi sayuran itu dalam upaya meningkatkan gizi makanan.
“Mudah-mudahan dengan adanya rumah sakit ini sinergi dalam arti untuk mensosialisasikan program kesehatan, khususnya stunting. Kita berharap pada tahun 2024, di Kecamatan Kertasari zero stunting,” ujarnya.
Sumber: republika.co.id