PASURUAN, Radar Bromo – Layanan hemodialisis di RSUD dr. R. Soedarsono sudah berjalan dua tahun terakhir. DPRD setempat mendorong agar terobosan rumah sakit pelat merah itu bisa ditingkatkan. Mengingat tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan cuci darah.
Direktur RSUD dr. R. Soedarsono dr. M. Burhan mengatakan, peningkatan layanan tersebut memang butuh persiapan yang matang. Mulai dari peralatan hingga petugas yang bertanggungjawab. Ia menggambarkan, perawat yang ditugaskan di unit layanan itu mesti mengikuti pelatihan lebih dulu.
”Sekarang ada lima petugas. Sebenarnya kami juga berusaha untuk menambah. Ada lima petugas yang kami daftarkan pelatihan,” jelasnya.
Pelatihan petugas hemodialisis diajukan di dua rumah sakit, yakni RSUD dr. Soetomo dan RSSA Malang. Namun hingga saat ini, pengajuan tersebut masih belum mendapatjawaban. Burhan berharap jika lima petugas itu sudah mengikuti pelatihan, pihaknya bisa menambah kapasitas layanan. Termasuk peralatan di unit hemodealisis yang selama ini menerapkan skema kerja sama operasional.
Ketua Komisi I DPRD Kota Pasuruan Mokhamad Nawawi berharap agar kebutuhan masyarakat akan layanan cuci darah bisa terpenuhi. Solusinya jelas dengan menambah kapasitas layanan yang dimiliki RSUD saat ini. Sebab meski sudah memiliki lima alat hemodialisis yang beroperasi, kata Nawawi, belum sepenuhnya bisa mengkover kebutuhan.
”Dalam artian masih harus masuk dulu dalam waiting list. Nah kami harapkan jika kapasitasnya ditambah layanannya bisa lebih maksimal,” ungkap Nawawi usai memantau layanan unit hemodealisis kemarin.
Legislator PKB itu juga berharap RSUD dr. Soetomo dan RSSA segera menyetujui pengajuan RSUD Purut terkait dengan pelatihan SDM yang dibutuhkan dalam layanan hemodialisis. ”Yang sudah berjalan sekarang memang sudah sangat membantu kebutuhan masyarakat. Tetapi memang perlu ditambah supaya lebih maksimal,” pungkasnya. (tom/fun)
Sumber: jawapos.com