Tasikmalaya – Pembangunan poliklinik RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya mangkrak selama 3 tahun terakhir. Sejauh ini belum ada kejelasan kapan pembangunan yang didanai Pemprov Jawa Barat itu akan dituntaskan.
Di sisi lain, mangkraknya pembangunan poliklinik itu menyebabkan pasien rawat jalan kurang terlayani dengan baik. Mereka harus rela mengantre dan mendapatkan pelayanan di ruangan-ruangan darurat yang sebelumnya merupakan ruang rawat inap.
“Tadi malam saya berkesempatan menemui Pak Gubernur, sudah saya paparkan kondisinya,” kata Dewan Pengawas (Dewas) RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, Undang Sudrajat, Kamis (13/7/2023).
Dia memaparkan jika sebelumnya pihak Pemprov Jawa Barat tidak akan memberi alokasi anggaran, kini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan harapan.
“Gubernur mengatakan akan cek langsung ke Bappeda Jabar, pernyataan ini tentu menjadi harapan bagi kami agar pembangunan poliklinik bisa dilanjutkan,” ujar Undang.
Undang memaparkan duduk perkara yang menyebabkan RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya tak punya poliklinik sehingga membuat pihaknya berusaha menemui langsung Gubernur.
“Saat ini RSUD dr Soekardjo tidak punya gedung poliklinik karena tahun 2021 diratakan dengan tanah. Saat itu direncanakan akan dibangun poliklinik baru dari Pemprov Jabar sebesar Rp 34 miliar,” kata Undang.
Hanya saja anggaran itu kemudian direfocusing sehingga tersisa hanya Rp 13 miliar. Anggaran sisa itu hanya cukup untuk membangun kerangka bangunan poliklinik untuk tiga lantai.
Sudah dua tahun, kelanjutan pembangunan poliklinik tidak ada kepastian. Pada tahun ini diusulkan kelanjutan pembangunan poliklinik ke Pemprov Jabar sebesar Rp 23 miliar untuk tahun anggaran 2024. Hanya saja, jawaban dari Bapeda Jabar usulan itu ditolak.
“Gubernur menanyakan alasan ditolak, saya jawab sesuai pernyataan Bapeda Jabar bahwa pembangunan itu tak masuk prioritas. Akhirnya Gubernur menyatakan akan melakukan kroscek,” ucap Undang.
Undang menambahkan fasilitas poliklinik di rumah sakit relatif penting karena menyangkut pelayanan dasar bidang kesehatan bagi masyarakat. Apalagi rumah sakit ini merupakan fasilitas kesehatan rujukan di Priangan Timur.
“Saya kira semua sepakat bahwa fasilitas pelayanan dasar kesehatan layak menjadi prioritas,” jelasnya.
Sebelumnya Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengaku akan segera menyurati Pemprov Jawa Barat terkait mangkraknya pembangunan gedung poliklinik RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Pembangunan poliklinik yang dimulai sejak 2021 itu hingga kini belum selesai. Keresahan pihak RSUD semakin menjadi-jadi karena saat ini diperoleh kabar, Pemprov Jawa Barat ogah memberi anggaran di APBD 2024.
“Kita akan menyurati Pemprov Jawa Barat untuk meminta supporting anggarannya,” kata Cheka.
Cheka mengatakan pembangunan poliklinik merupakan sektor pembangunan yang dianggap penting karena berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat akan pelayanan kesehatan. “Itu memang butuh, perlu dan penting. Dan itu sudah kami usulkan. Nanti kita cek lagi ya,” ujar Cheka.
Dia mengaku akan segera memanggil Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, untuk mengkonfirmasi kebenaran tidak diakomodasinya usulan pembangunan poliklinik oleh Pemprov Jawa Barat. “Nanti saya tanya lagi ke Dinkes. Seharusnya dapat (anggaran), karena itu kan sebenarnya sudah dianggarkan tapi kena refocusing,” pungkas Cheka.
(yum/orb)
Sumber: detik.com