Kabar6-RSUD dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak mengaku bakal menggandeng salah satu apotek besar untuk mengantisipasi jika terjadi kekosongan stok obat.
“Draft kerja samanya sedang dibuat. Nanti dibahas oleh kami untuk disetujui dan kemudian ditandatangani,” kata Direktur RSUD dr. Adjidarmo, dr. Budhi Mulyanto, Minggu (2/4/2023).
Budhi mengaku, jika tidak ada kendala, kerja sama antara RSUD dengan apotek tersebut akan dimulai per tanggal 1 April 2023.
“Kerja sama ini sebagai jalan keluar apabila stok obat tidak bisa terhindarkan dari kekosongan. Ini masukan dan pertimbangan hasil rapat kami dengan DPRD beberapa hari lalu,” terang Budhi.
Jadi kata dia, ketika ada obat yang harusnya ditebus di bagian farmasi RSUD namun ternyata kosong, pasien peserta BPJS Kesehatan bisa datang ke apotek yang sudah bekerja sama dengan rumah sakit untuk mendapat obat tanpa membeli.
“Pasien cukup bawa resep dan pengantar ke apotek yang dituju tanpa harus bayar. Nanti apotek yang akan klaim reimbursement ke rumah sakit,” terang dokter yang dilantik sebagai Direktur RSUD pada Januari 2023 lalu.
Persoalan kekosongan beberapa jenis obat di RSUD Lebak dikeluhkan sejumlah keluarga pasien BPJS. Mereka mengeluh lantaran obat yang harusnya dicover BPJS harus dibeli secara mandiri ke apotek karena stok kosong di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut.
Komisi III DPRD Lebak yang mendapat laporan kemudian memanggil Direktur RSUD untuk meminta penjelasan pada Senin, 27 Maret 2023.
Budhi beralasan, kekosongan obat di awal tahun terjadi akibat belum tersedianya obat yang ingin dipesan di e-Katalog.
“Sesuai instruksi Pak Presiden untuk pengadaan barang dan jasa diutamakan lewat e-Katalog, nah saat kami ingin order itu belum tayang di e-Katalog,” ucap Budhi.
Kata dia, kekosongan obat-obatan tertentu memang selalu terjadi pada awal tahun. Tidak hanya di RSUD Adjidarmo melainkan juga di rumah sakit yang lain.
“Memang ketersediaan di awal tahun kurang atau tidak ada sama sekali, dan ini kami akui karena kesalahan kami dalam membuat buffer stock untuk tiga bulan terakhir, seharusnya di akhir tahun kami bisa menyiapkan stok untuk tiga bulan ke dapan. Ada beberapa obat yang kita tidak bisa siapkan buffer stocknya sehingga di bulan Maret ada yang kosong,” jelas dia.(Nda)
Sumber: kabar6.com