Jakarta – Pemprov DKI Jakarta melaporkan kenaikan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19. Selama sepekan terakhir, BOR isolasi RS COVID-19 DKI saat ini meningkat menjadi delapan persen.
“BOR keterisian rumah sakit naik 1% dalam seminggu dari 7% menjadi 8%,” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangannya, Senin (3/4/2023).
Lebih lanjut Ngabila merinci saat ini sebanyak 157 pasien bergejala sedang dan 33 pasien bergejala berat tengah menjalani perawatan di RS rujukan. Meskipun mengalami kenaikan, kata dia, situasi COVID-19 masih sangat terkendali.
“Situasi COVID-19 di Jakarta sangat terkendali walaupun ada sedikit kenaikan kasus positif dan meninggal dalam satu minggu terakhir,” ujarnya.
Dinkes DKI Jakarta juga melaporkan 5 kematian akibat COVID-19. Mayoritas pasien yang meninggal belum melengkapi vaksinasi COVID-19 serta memiliki komorbid berat.
“Masih ada 5 orang meninggal dalam seminggu yaitu satu orang belum vaksin sama sekali, 3 orang sudah vaksin dosis 2, 1 orang sudah vaksin dosis 3,” jelasnya.
“Semua memiliki komorbid berat terutama hipertensi dan diabetes mellitus yang merupakan silent killer dan mother of disease. Semua jarak vaksin terakhir lebih dari 1 tahun,” sambungnya.
“Apa pun variannya, cegah sakit dengan disiplin bermasker terutama di keramaian dan transportasi publik, hindari orang yang sedang sakit. Masker dapat melindungi dr berbagai penyakit menular seperti batuk pilek oleh virus atau bakteri lainnya, campak, rubella, TBC, difteri,dan lain-lain,” ucapnya.
“Cegah kematian dengan vaksinasi COVID-19 empat kali usia 18 tahun ke atas. Selagi ada dan gratis,” imbuhnya.
(taa/yld)
Sumber: detik.com