Desentralisasi kesehatan adalah penyerahan kekuasaan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi yang melingkupi pembangunan kesehatan. Suatu fungsi pemerintahan yang bertanggung jawab atas kesejahteraan penduduk, yang berkaitan dengan kepercayaan penduduk terhadap aktifitas pemerintah, khususnya di bidang kesehatan. Ada tiga perihal yang menjadi komponen dalam desentralisasi kesehatan yaitu formulasi kebijakan kesehatan antara lain visi dan arah sistem kesehatan daerah, regulasi menetapkan aturan di bidang kesehatan, dan kemampuan atau keterampilan dalam menilai kinerja dan membagi informasi yang berkaitan dengan kesehatan. Jadi salah satu peran pokok pengarah adalah merumuskan dan menetapkan kebijakan arah pembangunan kesehatan contohnya RSUD Kota Depok.
Archive for 2020
RSUD Soewandhie Naik Kelas A, Bhakti Dharma Husada Jadi Kelas B
Rumah sakit umum daerah (RSUD) milik Pemkot Surabaya tiba-tiba naik kelas. RSUD dr M. Soewandhie naik menjadi kelas A, sedangkan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) menjadi kelas B. Banyak warga yang khawatir hal itu memengaruhi rujukan pelayanan kesehatan peserta BPJS Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya Febria Rachmanita menyatakan bahwa kenaikan itu bukan karena pemkot mengajukan kenaikan kelas.
’’Perubahan terjadi karena munculnya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi Rumah Sakit yang ditetapkan 14 Januari lalu. Otomatis langsung naik,’’ kata Feny, sapaan akrabnya.
Warga Sepaku Minta Rumah Sakit Pratama Segera Dioperasikan, Begini Respon Wabup Penajam Paser Utara
PENAJAM – Warga Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ), Kalimantan Timur meminta agar Rumah Sakit Umum Pratama di Sepaku segera dibuka dan dioperasikan agar dapat melayani masyarakat di daerah Sepaku, Penajam Paser Utara.
Pasalnya, Rumah Sakit Pratama merupakan rumah sakit tipe D yang dibangun pada tahun 2017 dengan menelan anggaran pusat kurang lebih Rp 8 miliar.
Saat di konfirmasi, Wakil Bupati PPU, Hamdam mengungkapkan, dirinya saat ini belum mendapat laporan terbaru terkait apa saja kendala di rumah sakit pratama tersebut.
Gaji Minim, Lokasi Terpencil, CPNS Dokter di KLU Sepi Peminat
TANJUNG-Formasi dokter spesialis dalam seleksi CPNS Lombok Utara kurang peminat. Dari lima formasi yang ditawarkan, hanya ada tiga orang pelamar saja.
Kepala BKDPSDM Lombok Utara HM Najib menilai kurangnya pendaftar formasi ini dipengaruhi oleh asumsi bahwa menjadi dokter swasta lebih menguntungkan. Sebagai dokter swasta, mereka bisa bebas membuka dan menentukan waktu praktek. Sementara jika menjadi ASN, jam kerja mereka akan lebih mengikat.
“Gaji menjadi ASN biasanya juga tidak sebanding dengan yang mereka dapatkan jika membuka praktek sendiri,” ujar Najib.
Edisi Minggu ke 7: Selasa 18 Februari 2020
Edisi Minggu ke 7: Selasa 18 Februari 2020
Seri Diskusi PMK No. 3/2020 Oleh PKMK dan MMR FK-KMK UGM PKMK FK KMK UGM bekerjasama dengan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat minat Manajemen Rumah Sakit menyelenggarakan 3 seri webinar untuk membahas PMK No. 3/2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Seri Webinar ini dimaksudkan sebagai upaya untuk monitoring dan evaluasi kebijakan PMK No. 3/2020. Mengenal Kembali Academic Health System (AHS) Dalam Pendidikan Kedokteran Indonesia Academic Health System (AHS) atau sistem kesehatan akademis merupakan pengorganisasian yang terdiri dari Rumah Sakit Pendidikan, Fakultas Kedokteran, satu atau beberapa Istitusi Pendidikan Profesi Kesehatan lainnya, lembaga riset, wahana pendidikan, dan institusi yang melakukan perencanaan dan pendayagunaan tenaga kesehatan. AHS merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan kesehatan terintegrasi yang berkomitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat melalui pendidikan tenaga kesehatan dan riset unggul dalam mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas. Cakupan Kesehatan Universal untuk Layanan Inovatif dan Efektif : Pengalaman One Day Surgery Phaholpholpayuhasaena Hospital Layanan inovatif berbasis cost effectiveness dapat dipelajari pada layanan One Day Services (ODS) yang disediakan oleh Phaholpholpayuhasaena Hospital, di Provinsi Kanchanaburi. Rumah sakit ini terletak di bagian barat Thailand dan berbatasan dengan Myamar sehingga tidak hanya melayani penduduk Thailand namun juga penduduk minoritas yang bermigrasi dari Myanmar. Bermula dari padatnya rawat jalan terkait kasus bedah dan harus menunggu selama 3 – 6 bulan sehingga membuat pasien frustasi, maka pada 2009, rumah sakit ini mulai memberikan layanan ODS. Pada awal mulai, berbagai tantangan dihadapi seperti pasien yang harus berpindah antar lantai untuk diperiksa oleh beberapa dokter spesialis sebagai persiapan operasi, beban kerja perawat bertambah, dan pasien mesti menunggu waktu operasi sehingga menimbulkan stres. Mendirikan Sistem Kesehatan yang Efektif Tidak Berhenti Setelah Desentralisasi Indonesia memulai mengimplementasikan kebijakan desentralisasi antar sektor pada 2001. Dengan negara terbesar di Asia Tenggara, komposisi geografis, adat dan etnis yang beragam, desentralisasi dapat memudahkan pemerintah pusat dalam mengatur negara secara keseluruhan, dan membuat kebijakan sesuai dengan kebutuhan spesifik untuk setiap daerah. Desentralisasi telah memberikan perbaikan pada segi ekonomi, kemiskinan, dan edukasi, tetapi permasalahan masih ditemukan pada segi sistem kesehatan di Indonesia (Flynn 2014). Diskusi dan Webinar Outlook Arah Kebijakan RS di Era JKN Apa Dampak PMK No. 3/2020 terhadap Tarif INA-CBG? Bagaimana Kemungkinan Adanya Tarif Tunggal? Rabu, 19 Februari 2020 Pada 2020 Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan PMK No. 3/2020 yang mengatur Klasifikasi dan Perizinan RS. PMK ini sekaligus membatalkan berlakunya PMK 30/2019. Dipandang dari segi proses kebijakan, terbitnya PMK No. 3/2020 menarik untuk dikaji karena ada pro dan kontra. Webinar Bagaimana Faktor Sosial Ekonomi dan Ketidaksetaraan Mempengaruhi Stunting di Indonesia Kamis, 27 Februari 2020 Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup kuat dalam dekade terakhir, kesenjangan dalam bidang gizi masih tinggi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan penurunan prevalensi Stunting di tingkat nasional sebesar 6,4% selama periode 5 tahun, yaitu dari 37,2% (2013) menjadi 30,8% (2018). Global Nutrition Report 2016 mencatat bahwa prevalensi stunting di Indonesia berada pada peringkat 108 dari 132 negara. Dalam laporan sebelumnya, Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 17 negara yang mengalami beban ganda gizi, baik kelebihan maupun kekurangan gizi. Di kawasan Asia Tenggara, prevalensi stunting di Indonesia merupakan tertinggi kedua, setelah Cambodia. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Kursus Internal Penyusunan Proposal Rencana Strategis RS Rujukan Kementerian Kesehatan telah menetapkan 130 rumah sakit sebagai pusat rujukan provinsi dan regional. Setelah berjalan selama kurang lebih empat tahun, sistem ini belum berjalan dengan optimal. Terdapat banyak aspek yang berpengaruh, salah satunya adalah belum terintegrasinya perencanaan di rumah sakit rujukan dengan yang ada di dinas kesehatan sebagai leading sector yang merancang sistem sampai dengan mengawasi pelaksanaannya. |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Sistem Rujukan Pasca Terbitnya PMK Nomor 3 Tahun 2020 : Bagaimana Sistem Rujukan Pasien BPJS Dan Peran Dinas Kesehatan Provinsi? |
|
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 |
|
Reportase Webinar Diskusi PMK Nomor 3 Tahun 2020 dari Perspektif Pengelola Rumah Sakit | Evaluating Epidemics by Assessing Health Inequality |
Arsip Laporan Reportase 2020
Editor: Lilik Haryanto ([email protected])
Yogyakarta, 6 Agustus 2020
Webinar Pelayanan PCR Mandiri di Rumah Sakit sebagai Salah Satu Inovasi Pelayanan Terpadu
–
Contact Person:
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
Tri Yuni Rahmanto, SE, S.Kep, Ners.
Email : [email protected]
Phone : +62 812 276 433 2
Mendirikan Sistem Kesehatan yang Efektif Tidak Berhenti Setelah Desentralisasi
Indonesia memulai mengimplementasikan kebijakan desentralisasi antar sektor pada 2001. Dengan negara terbesar di Asia Tenggara, komposisi geografis, adat dan etnis yang beragam, desentralisasi dapat memudahkan pemerintah pusat dalam mengatur negara secara keseluruhan, dan membuat kebijakan sesuai dengan kebutuhan spesifik untuk setiap daerah. Desentralisasi telah memberikan perbaikan pada segi ekonomi, kemiskinan, dan edukasi, tetapi permasalahan masih ditemukan pada segi sistem kesehatan di Indonesia (Flynn 2014).
Rakmati et al (2019) melakukan systematic review mengenai dampak desentralisasi pada sistem kesehatan di Indonesia dilihat dari tingkat kabupaten. Jurnal tersebut mengumpulkan 29 artikel yang berkaitan, dan menelusuri permasalahan menggunakan komponen sistem kesehatan yang dibentuk oleh WHO sebagai 6 blok bangunan sistem kesehatan (6 building blocks of health system). Enam blok bangunan sistem kesehatan menyangkut hal berikut pelayanan kesehatan (service delivery); tenaga kesehatan (health workforce); sistem informasi (health information system); aksesibilitas obat esensial (access to essential medicines); pembiayaan kesehatan (financing); dan tata kelola pemerintahan (leadership/governance). Jurnal tersebut menjelajah permasalahan di setiap blok tersebut, dan mengusulkan solusi untuk mengatasinya. Artikel kali ini akan membahas permasalahan dan solusi yang diusulkan oleh jurnal tersebut.
Reportase Webinar Sistem Rujukan Pasca Terbitnya PMK Nomor 3 Tahun 2020 : Bagaimana Sistem Rujukan Pasien BPJS Dan Peran Dinas Kesehatan Provinsi?
Reportase Webinar
Sistem Rujukan Pasca Terbitnya PMK Nomor 3 Tahun 2020 :
Bagaimana Sistem Rujukan Pasien BPJS Dan Peran Dinas Kesehatan Provinsi?
Melanjutkan webinar diskusi PMK Nomor 3 Tahun 2020 dari perspektif pengelola rumah sakit pada 6 Februari lalu, Divisi Manajemen Rumah Sakit PKMK bekerja sama dengan Minat Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan dan MMR FK – KMK UGM menyelenggarakan Seminar Outlook Arah Kebijakan Sistem Rujukan di Indonesia terkait dengan pasca terbitnya PMK Nomor 3 Tahun 2020 pada 13 Februari 2020. Seminar outlook ini melibatkan narasumber Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M. Sc., Ph. D dan dr. Sudi Indrajaya (PKMK UGM), serta pembahas Dr. dr. Yout Savithri, MARS (Kementerian Kesehatan RI), drg. Yuli Kusumastuti, M. Kes (Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY), dr. Kuntjoro Adi Purwanto M. Kes (Ketua Umum PERSI), dan dr. Medianti Ellya Permatasari (Asisten Deputi Bidang Pembiyaan Manfaat Kesehatan Rujukan, BPJS Kesehatan).
Rumah Sakit Jual Limbah Medis, Ini Kata DLH
Pasuruan – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan angkat bicara terkait dugaan jual beli limbah medis oleh sejumlah rumah sakit di wilayahnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, B3 (Bahan Berbahaya Beracun) dan Non B3, Suprapto DLH mengatakan, pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap rumah sakit dimaksud.
RSUD Munyang Kute Miliki TPS Limbah B3
REDELONG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Munyang Kute, Kabupaten Bener Meriah kini telah memiliki Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
TPS tersebut baru selesai dibangun pada 31 Desember 2019 lalu.
“RSUD Munyang Kute sudah memiliki TPS limbah B3 dan sudah kita fungsikan,” ujar Direktur RSUD Munyang Kute, dr Sri Tabahhati
Lanjut dr Sri Tabahhati, TPS Limbah B3 ini bukan seperti gudang sampah biasa, di dalamnya suhu harus nol derajat celsius supaya semakin dingin suhu di dalam TPS itu maka umur limbah yang disimpan semakin lama, makanya kemarin itu belum kita fungsikan karena masih tahap uji coba.