Siapa sangka, kobaran api yang muncul dari gedung lantai 3 RSUD dr. M. Soewandhi, Surabaya, Kamis pagi (26/4/2018), hanyalah rekayasa. Diketahui kebakaran tersebut adalah bentuk kegiatan simulasi tanggap bencana yang serentak dilaksanakan oleh petugas gabungan.
Tepat di sepanjang Jalan Tambak Rejo, Surabaya, ditutup sementara. Simulasi tanggap bencana kebakaran tersebut melibatkan sejumlah personil gabungan, selain dari Petugas Pemadam Kebakaran (PMK), Dinas Perhubungan, Linmas serta Satpol PP.
Menurut Chandra Oratmangun selaku Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya, RSUD Dr. M. Soewandhi menjadi lokasi pilihan karena berlokasi kawasan padat penduduk. Selain padat penduduk, pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut juga banyak.
Pantauan dilapangan, untuk memadamkan api petugas PMK menggunakan mobil skylift. Sementara skenario simulasi sendiri lancar terlaksana, api yang muncul dari lantai 3 yang merupakan ruang rapat dengan penyebab korsleting listrik diwarnai ketegangan, layaknya kebakaran sungguhan.
“Sesuai standar dan prosedur operasional rumah sakit, jadi langkah pemadaman api dilakukan. Apalagi dengan kondisi seperti itu kami ingin melihat bagaimana kesiagaan petugas serta masyarakat sekitar untuk membantu saat terjadi bencana,” terang Chandra di lokasi simulasi, yakni RSUD dr. M. Soewandhi, Surabaya, (26/4).
Sejumlah petugas keamanan di dalam rumah sakit tersebut terlihat bersikeras memadamkan api dengan alat pemadaman kebakaran (APAR) yang tersedia dalam gedung rumah sakit itu ditemukan kesulitan. Pasalnya, kobaran api makin membesar hingga merembet ke ruang pasien.
Beruntung api berhasil dipadamkan petugas PMK setengah jam lamanya. Dari 15 pasien rawat jalan berhasil dievakuasi, ada 3 pasien lainnya mengalami luka bakar cukup serius.
“Mereka (pasien, red) itu langsung kami evakuasi dari lantai 3 dengan menggunakan mobil skylift dan di rujuk ke RSU Dr. Soetomo Surabaya,” lanjutnya. (Ad)
Sumber: siagaindonesia.com