UMBULHARJO – Keberadaan Rumah Sakit Pratama di Kota Yogyakarta dinilai belum optimal. Pasalnya belum banyak pasien yang menjadikan rumah sakit tersebut sebagai pilihan untuk pelayanan kesehatan. Rumah sakit yang terletak di Jalan Kolonel Sugiyono Yogyakarta itu bahkan oleh warga dikira bangunan hotel.
“Kota Yogya punya Rumah Sakit Pratama tapi belum dijadikan pilihan masyarakat,” kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Minggu (29/10).
Heroe menyampaikan, Rumah Sakit Pratama yang dioperasikan mulai pertengahan 2016 itu untuk terminal kesehatan setelah rujukan dari puskesmas. Rumah Sakti Pratama adalah rumah sakit tipe D yang ditujukan sebagai rumah sakit rujukan berjenjang dari puskesmas karena Rumah Sakit Jogja akan diproyeksikan menjadi rumah sakit rujukan regional.
“Ke depan, harus ada upaya perbaikan yang dilakukan agar layanan rumah sakit ini menjadi semakin baik,” tambahnya.
Secara terpisah Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Agus Sudrajat mengakui pelayanan Rumah Sakit Pratama belum optimal. Dia menyebut rata-rata keterisian tempat tidur layanan rawat inap kurang dari 60 persen dari 60 tempat tempat tidur yang digelar. Sedangkan kapasitas rumah sakit mampu menampung hingga 150 kamar.
“Dari tingkat pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit masih rendah. Selama ini layanan kamar operasi juga belum bisa berfungsi optimal karena belum ada dokter bedah. Banyak masyarakat juga belum tahu apakah itu (RS Pratama) rumah sakit atau hotel,” terang Agus.
Untuk mengatasi itu pihaknya akan menggencarkan sosialisasi ke masyarakat, menambah dokter bedah umum dan memperkuat mekanisme rujukan pasien dari puskesmas ke RS Pratama. Sesuai prosedur pelayanan kesehatan tingkat dasar seperti puskesmas dirujuk ke layanan tingkat lanjut pertama seperti RS Pratama. Jika tak bisa ditangani baru dirujuk ke rumah sakit utama misalnya RS Jogja.
“Rumah Sakit Pratama ini tipe D tapi semua sarpras kita siapkan jadi ke rumah sakit tipe C. Tujuannya agar saat RS Jogja jadi rumah sakit rujukan regional, jangan sampai masyarakat tidak tertangani. RS Jogja untuk menangani pasien kasus yang sulit dan perlu keahlian yang bermacam-macam,” ucapnya. (Tri)
Sumber: harianmerapi.com