Badung. Pelayanan rumah sakit di Bali masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pulau ini.
Direktur Siloam Hospitals Bali, dr. I Wayan Sutarga mengatakan jika dilihat untuk pembangunan RS di Bali secara keseluruhan masih dirasa kurang jumlahnya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Bali saat ini. Kira-kira kekuranganya mencapai 400 penambahan tempat tidur lagi.
“Peluang untuk membangun RS di Bali bisa dikatakan kurang. Saat ini yang bisa dilakukan adalah, RS yang sudah ada jika bisa kita besarkan dahulu dan yang belum ada kita bangun lagi RS yang baru,” pungkasnya.
Di daerah Ungasan lebih baik dibangun Rumah Sakit (RS) Umum ketimbang dibangun RS Internasional, hal tersebut disampaikan, Direktur Siloam Hospitals Bali, dr. I Wayan Sutarga MPHM, Jumat (29/9) di Kuta, Badung.
Dilanjutkan, bahkan dari dulu sudah dikatakan untuk dibedakan rumah sakit yang mewah dengan RS yang berstandar internasional. Karena dirinya mencontohkan, RS yang mewah adalah RS yang gedungnya mewah, alat-alat yang digunakan sangat cangih-cangih. Akan tetapi, dengan standar pelayanan yang diberikan belum tentu bagus. Sedangkan untuk RS bersntandar internasional merupakan RS yang terakreditasi oleh badan yang terakreditasi dari rumah sakit internasional.
“Bisa gedungnya sederhana, akan tetapi kebersihanya dijamin, pengendalian infeksinya bagus dan keamanan pasienya juga diurus dengan sangat baik. Sehinga, masyarakat akan dapat lebih menikmati dan juga jika masyarakat dikasi gedung yang hanya mewah saja. Belum tentu juga akan merasa nyaman,” ujarnya.
Sementara, terkait pembangunan RS Internasional di Ungasan, dikatakan lebih sesuai RS Umum dibangun disana, namun tetap dengan kualitas pelayanan standar internasional.
“Rencana akan dibangunan RS Internasional di Ungasan menurut kami sendiri lebih baik agar dibangun RS Umum saja. Tentunya dengan kualitas pelayanan RS Umum yang tetap berstandar internasional ketimbang dibangun RS Internasional,” jelasnya.[bpc/aga]
Sumber: beritabali.com