SITUBONDO—Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tercatat sebagai penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) tertingi dalam APBD Tahun Anggaran 2016.
“Dalam catatan APBD 2016 tiga rumah sakit milik dan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) puskesmas pemerintah daerah menyumbang PAD tertinggi yakni sebesar Rp103 miliar lebih dari total keseluruhan PAD sebesar Rp173 miliar,” kata Bupati Situbondo Dadang Wigiarto di Situbondo, Rabu (12/7/2017).
Tiga RSUD yang tersebar di tiga wilayah itu, lanjut dia, di antaranya RSUD Abdoerrahem, Kecamatan Kota Situbondo, wilayah barat yakni di Kecamatan Besuki, RSUD Besuki dan di wilayah timur RSUD Asembagus, Kecamatan Asembagus.
Ia mengemukakan bahwa pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal dari tiga rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Situbondo itu tidak disetorkan ke Kas Daerah (Kasda) melainkan langsung masuk ke rekening BLUD.
Dalam penyampaian nota Rancangan Peraturan Daerah Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2016, katanya, sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 61 Tahun 2017 bahwa BLUD seperi RSUD dan Puskesmas diberikan fleksibilitas untuk menerapkan praktik-prakti bisnis yang sehat.
“Oleh karena itu BLUD tiga rumah sakit milik pemerintah daerah menyumbang PAD terbesar sehingga melampaui atau melebihi target PAD 2016. Karena target PAD 2016 sebesar Rp159 miliar lebih, namun yang dicapai atau terealisasi lebih dari Rp173 miliar,” katanya.
Selain tiga rumah sakit menjadi penyumbang PAD terbesar, menurut Dadang, tercatat juga penyumbang PAD terbesar lainnya yang berasal dari pendapatan lain-lain yang sah dan jumlahnya mencapai lebih dari Rp10 miliar.
Sumber: bisnis.com