Pematangsiantar, Terkait pembohongan yang dilakukan oknum perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Harapan Pematangsiantar kepada keluarga pasien J Purba (63) yang sedang kritis dengan menyebut kamar pasien sudah penuh pada Minggu (11/12/2016 lalu, hingga Selasa (13/12/2016) sekira pukul 10.00 WIB pagi, pihak Rumah Sakit (RS) Harapan belum bersedia dikonfirmasi. Sebelumnya BatakToday juga telah mencoba melakukan konfirmasi pada Minggu (11/12/2016) sore dan Senin (12/12/2016) pagi, namun tidak berhasil karena petugas berkilah humas rumah sakit tidak bekerja pada hari libur.
Melalui seorang Satpam, Humas RS Harapan menyampaikan pesan bahwa dia sedang mengkuti rapat hingga sore hari, dan menyarankan BatakToday untuk melakukan konfirmasi di lain waktu.
“Kata Humas besok aja datang mau konfirmasi. Karena satu harian ini, Humas katanya mengikuti rapat,” ucap Satpam tersebut.
Konfirmasi ke Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar juga tidak membuahkan hasil. Sesuai keterangan petugas, Kepala Dinas dr Ronald Saragih sedang bertugas ke Yogyakarta.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, oknum perawat Rumah Sakit (RS) Harapan Pematangsiantar melakukan tindakan tidak manusiawi yang mengancam keselamatan pasien kritis, dengan berbohong kepada keluarga pasien bahwa kamar perawatan sudah penuh. Kejadian tersebut dialami Herianto Purba (34 tahun) saat membawa orangtuanya J Purba (63 tahun) yang sedang kritis ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Harapan Jalan Farel Pasaribu, Minggu (11/12/2016) sore.
“Mungkin kalau saya tidak memeriksa kamar kosong dan berdebat dengan si perawat, ayah saya tidak bisa dirawat di RS Harapan ini. Padahal kondisinya sudah dalam keadaan kritis kami bawa,” ujar Herianto kepada BatakToday, setelah akhirnya pihak RS Harapan menerima orangtuanya dirawat inap di rumah sakit yang di masa lalu terkenal karena pelayanannya sangat baik dan manusiawi, terutama di masa kepemimpinan Pastor Th Libreks, seorang rohaniawan berkebangsaan Belanda. (EM)
Sumber: bataktoday.com