BIREUEN – Sebulan terakhir, pihak rumah sakit umum Bireuen terpaksa merawat pasien inap di sejumlah lorong akibat tidak tersedianya ruangan bagi mereka. Belakangan, pasien yang berobat dan menjalani rawat inap hampir mencapai 400 pasien, sementara tempat tidur yang tersedia di rumah sakit plat merah itu hanya 351 unit.
Pantauan GoAceh, Minggu (18/12/2016), selain di lorong bagian THT dan ruang bedah, depan ruangan paru-paru, puluhan pasien juga tidur di lorong belakang IGD rumah sakit tersebut.
Menurut sejumlah pasien yang ditemui GoAceh mengaku, hingga saat ini mereka terpaksa tidur di lorong-lorong sambil menunggu pasien lain yang keluar.
Direktur rumah sakit Bireuen, Mukhtar melalui Wadir Pelayanan Medik dan Penunjang rumah sakit, Zulkarnen Adam yang dikonfirmasi terpisah mengaku, belakangan sebagian dirawat di lorong akibat tingginya jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit terjadi sejak Juni lalu.
“Saat ini pasien yang paling banyak adalah korban kecelakaan yang harus mendadak dilakukan bedah tulang. Sementara ruang khusus bedah tulang hingga kini belum ada di rumah sakit ini,” katanya.
Dalam ketentuannya, pihak rumah sakit tidak boleh menolak bila ada pasien yang berobat dan terpaksa menginap, meskipun ruangan yang tersedia sudah padat.
Bahkan, saat ini dalam ruangan inap yang tersedia, hanya di tempati empat pasien, tetapi karena banyaknya pasien yang inap, pihak rumah sakit terpaksa menempatkan delapan pasien dalam satu ruangan.
“Untuk itu kami berharap kepada keluarga dan pasien yang dirawat di lorong, agar bersabar sambil menunggu ada ruangan kosong,” harapnya.
Selain itu, tambah Zulkarnen, tidak tertampungnya pasien di sejumlah ruangan, karena ada beberapa ruangan yang sedang direnovasi, seperti ruang ICU dan IGD.
Sumber: goaceh.co