Payakumbuh – Tidak mendapat pelayanan yang baik, ramah dan menyenangkan dari oknum perawat yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Adnan WD Payakumbuh, masih dirasakan pasien. Slogan 3S (Senyum, Sapa, Salam) yang dimiliki rumah sakit tersebut justru bertolak belakang dengan kenyataan.
Salah satu pasien, Mulyati (50) warga Kelurahan Kotobaru, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, yang mengaku kecewa, kesal sekaligus sakit hati atas pelayanan oknum perawat yang bertugas di RSUD dr. Adnan WD Kota Payakumbuh itu.
Akibat tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari pihak rumah sakit yang dipimpin dr. Hj. Merry Yuliesday itu, pasien bernama Mulyati penderita penyakit cukup serius itu lari malam dari rumah sakit tersebut.
Dua orang anak dari Mulyati masing-masing bernama Cici Avivi dan Rido Mudi Putra kepada Beritasumbar.com, Senin (24/7) menceritakan sikap tidak baik yang dialami ibunya saat menjalani perawatan diRSUD dr. Adnan WD Kota Payakumbuh.
Menurut Cici dan Rido, Kamis lalu (21/7) ketika ibunya pergi berobat ke rumah sakit tersebut, oleh dokter dianjurkan untuk rawat inap. Pasien yang menjadi tanggungan Badan Pelayanan Jasa Kesehatan (BPJS) kategori kelas 3, dirawat di ruang Cempaka II, mendapat perlakuan kurang baik dari oknum perawat.
Ridho mengaku, tangan ibunya sempat membengkak dan mengeluarkan darah saat infus terpasang ditangan wanita tua itu. “Tangan ibu membengkak ketika dipasang infus, selang infus sering macet dan tidak berfungsi secara baik. Hal itu kami beritahukan beberapa kali kepada perawat jaga diruangannya, namun omelan yang kami dapat,” kata Ridho.
Menurut Ridho, esok harinya, Jumad (22/7) tangan ibunya semakin membengkak, dan kembali melaporkan hal itu kepada perawat, namun tindakan perawat semakin kasar. Karena tidak mendapatkan pelayanan yang baik di rumah sakit tersebut, akhirnya malam itu juga sekitar pukul 12.00 malam, Mulyati keluar dari rumah sakit itu. “ Percuma saja bertahan di rumah sakit itu, justru sakit saya bisa semakin parah,” ujarnya.
Sumber: beritasumbar.com