Dear Pengunjung website, RS Rujukan Nasional
14 Sep2015
Peran Spesialis Gizi Klinik di Rumah Sakitmanajemenrumahsakit.net :: PREVALENSI pasien malnutrisi di RS cukup tinggi, beberapa penelitian menunjukkan sekitar 30-50% yang masuk RS sudah menderita malnutrisi, bahkan 20% sudah menderita malnutrisi berat dan dua per tiga pasien selama dirawat di RS akan mengalami penurunan status gizi. Malnutrisi dibedakan,yang pertama gizi kurang dan yang kedua kelebihan gizi (obesitas). Defisiensi asupan zat gizi, gangguan metabolisme atau penyerapan zat gizi menyebabkan malnutrisi, sehingga berdampak pada proses penyembuhan dan masa rawat yang lebih lama, penurunan kualitas hidup pasien dan tingginya biaya perawatan. Unit gizi klinik di rumah sakit merupakan bagian dari pelayanan medik yang bertujuan untuk memenuhi status gizi pasien, dan memberikan terapi gizi yang optimal untuk menunjang fungsi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam upaya peningkatan kualitas hidup pasien. Pelayanannya sendiri meliputi pelayanan gizi klinik (Clinical nutrition service) dan pelayanan diet (Hospital nutrition service). Gizi klinik diselenggarakan oleh dokter spesialis gizi klinik (SpGK), dalam pelaksanaannya didukung oleh Tim Terapi Gizi (TTG) atau Nutrition support team (NST), terdiri dari dokter penanggung jawab pasien (DPJP), konsultan intensive care khusus pengelolaan pasien ICU, perawat, dan ahli gizi/dietisen untuk memberikan pelayanan terapi gizi satu pintu (one gate system). Terapi gizi klinik mengatur dan memberikan asupan gizi pasien baik pasien rawat inap maupun rawat jalan untuk mempertahankan atau mencapai status gizi yang optimal, memperbaiki stres metabolik, menghambat proses penyakit dan mengurangi gejala penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Pelayanan gizi klinik di RS menentukan diagnosis status gizi, status metabolik, dan menentukan kebutuhan terapi yang meliputi kebutuhan zat gizi makro (protein, karbohidrat, lemak), zat gizi mikro/spesifik seperti imunonutrisi, antioksidan, wound healing(penyembuhan luka) dan nutrigenomik. Status gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat mempengaruhi perubahan status gizi pasien. Keadaan tersebut saling timbal balik, seperti lingkaran setan. Kondisi pasien selama di rawat di RS umumnya semakin memburuk karena kebutuhan zat gizi yang tidak sesuai dengan kondisi klinis. Pemberian terapi gizi disesuaikan dengan kondisi klinis pasien, status gizi, dan status metabolisme tubuh serta perubahan fungsi organ selama penyembuhan serta harus dimonitoring dan dievaluasi sesuai dengan perubahan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium. Terapi gizi menjadi salah satu faktor penunjang utama penyembuhan penyakit baik akut maupun kronik dengan memperhatikan pemberian terapi gizi agar tidak melebihi kemampuan organ tubuh dalam melaksanakan fungsi metabolisme. Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Call Center 24 Jam SMC RS. Telogorejo di nomor Telp. (024)8646 6000.(dr Arien Himawan, M.Kes, SpGK) Sumber: suaramerdeka.com
14 Sep2015
Pemkab Gunungkidul Undang Investor Dirikan Rumah Sakitmanajemenrumahsakit.net :: Yogyakarta : Kabupaten Gunungkidul membuka peluang bagi investor yang akan mendirikan rumah sakit di wilayah tersebut. Hal itu menyusul adanya penutupan izin pendirian rumah sakit di 3 wilayah, yakni
14 Sep2015
Bersama-sama Melawan Kanker dengan Cinta Kasihmanajemenrumahsakit.net :: Modern Cancer Hospital Guangzhou menggelar acara dengan tema “Bersama-sama
14 Sep2015
Kabut Asap di Sumsel Makin Parah, Rumah Sakit Siaga 24 Jammanajemenrumahsakit.net :: Palembang – Pekatnya kabut asap di Sumatera Selatan (Sumsel) turut mempengaruhi jumlah penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk menangani penderita ISPA, Pemprov Sumsel memerintahkan rumah sakit (RS) dan puskesmas untuk siaga 24 jam. Diungkapkan Mukti Sulaiman, Sekda Pemprov Sumsel, pihaknya akan segera membuat surat kepada bupati/walikota dan direktur dumah sakit daerah di Sumsel untuk siaga selama kabut asap terjadi. “Puskesmas dan rumah sakit harus siaga 24 jam, warga bisa terserang ISPA malam hari. Teknisnya nanti buat surat ke bupati dan direktur RS dan tembusan ke puskesmas, jadi 7 hari masa kerja. Kalau sekarang memang ada peningkatan sedikit,” ujar Mukti kepada Liputan6.com, Minggu (13/9/2015). Selain itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel untuk membagikan sebanyak 250 ribu masker yang akan disebarkan ke tiap dinkes kabupaten/kota di Sumsel. Untuk memaksimalkan siaga 24 jam, tiap RS maupun puskesmas harus menyiagakan dokter tanpa ada kekosongan petugas kesehatan. Saat ini, masih akan dipetakan, tingkat kebutuhan petugas kesehatan di daerah mana yang tinggi. “Kita perintahkan Kadinkes Sumsel dan kabupaten/kota untuk memetakan petugas kesehatan. Jadi mana yang kosong dan padat, bisa digeser. Jadi, tidak ada kekosongan dokter baik di RS maupun puskesmas 7 hari 24 jam hingga turun hujan. Sedangkan untuk obat-obatan sudah cukup,” pungkas Mukti. (Ado/Ali) Sumber: liputan6.com
14 Sep2015
PILKADA MANADO: Tak Hanya Subsidi Iuran BPJS, Imba-Boby Preoritaskan Pembangunan RS di Wilayah Utaramanajemenrumahsakit.net :: Manado
11 Sep2015
Ahok: Rumah Sakit Pemerintah Identik MembleJAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut banyak orang beranggapan rumah sakit milik pemerintah tidak memuaskan dalam pelayanan. Ini menyebabkan banyak masyarakat Indonesia yang memilih berobat di luar negeri misalnya Singapura. Padahal Basuki yakin tidak semua rumah sakit negeri pelayannya buruk. Salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan yang dinilainya sama kualitasnya rumah sakit swasta yang lebih mahal. “Saya yakin Tarakan ini dari dulu menyerupai swasta, hanya persepsi masyarakat RS negeri itu memble,” kata Basuki saat meresmikan pembukaan layanan kemoterapi di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Kamis (10/9). Ia menyebut banyak masyarakat yang kecewa dengan pelayanan dalam negeri. Banyak fasilitas yang dianggap kurang mencukupi di Indonesia. Misalnya, kata dia, rumah sakit untuk kanker yang hanya ada satu di RS Dharmais. RS Dharmais, ujar Ahok, sebagai satu-satunya rumah sakit kanker. Padahal pasiennya bisa datang dari seluruh penjuru nusantara. “Semua orang tahu kalau kanker ke mana? Dharmais. Tapi sekarang cukupenggak, Dharmais? Kamu datang
11 Sep2015
Petugas RSUD CND Kewalahan Tangani Kebersihan Rumah SakitACEH BARAT – Pihak Rumah sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien (RSUD CUND) Meulaboh mengaku kewalahan menangani kebersihan di rumah sakit tersebut, akibat prilaku tidak disiplinnya masyarakat yang berkunjung kerumah sakit tu. Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD CND Meulaboh, Dr.Eman Tuahta Surbakti,kepada AJNN.NET Kamis,(10/9) mengatakan mengajak masyakarat yang berkunjung kerumah sakit itu untuk disiplin dalam menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya, bahkan upaya berbagai sudah dilakukan pihak Rumah sakit namun masih tetap membandel.
11 Sep2015
Sekjen ARSSI: Rumah Sakit Swasta Ingin Bekerjasama dengan BPJS KesehatanJakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) drg. Iing Ichsan Hanafi mengatakan, sebagian besar rumah sakit swasta di Indonesia menginginkan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam program jaminan kesehatan nasional (JKN).
|
15 Sep2015