manajemenrumahsakit.net :: Medan. Anggota DPRD Medan Jumadi meminta kepada pihak Rumah Sakit (RS) Pirngadi Medan untuk komitmen melayani pasien mereka dengan ramah, dan tidak mengecewakan pasien. Pernyataan Jumadi ini terkait program “Senyum” RS Pirngadi Medan dalam melayani pasien yang dikeluarkan Direktur RS Pirngadi Medan Edwin Effendy baru-baru ini
“Intinya kami menyambut baik program tersebut. Namun itu merupakan standar pelayanan yang memang wajib diberikan rumah sakit. Jika ingin meningkatkan pelayanan, maka Pimpinan rumah sakit harus benar-benar serius menerapkannya. Bukan hanya sekedar melemparkan pepesan kosong sebagai upaya pencitraan diri,” ujar Jumadi, Minggu (1/3).
Jumadi juga menantang keseriusan Dirut RSUD Pirngadi dengan menjadikan nomor telepon pribadinya sebagai call center pengaduan pasien yang tidak merasa baik atas pelayanan di sana. Kalau hanya di buat call center biasa, maka dirinya menjamin pengaduan hanya akan seperti angin lalu.
“Kalau cuma call center biasa ya sama aja. Tapi kalau Dirut betul-betul mau memperbaiki, maka pasang nomor telepon yang langsung tersambung padanya untuk tempat pengaduan. Itu baru betul,” ungkapnya.
Jumadi juga menyadari bahwa selama ini masyarakat pesimis terhadap pelayanan di RSUD Pirngadi. Jika memang pimpinan mau membuat gebrakan, jangan mengadopsi istilah NATO (not action talk only).
Sementara itu Direktur RS Pirngadi Medan Edwin Effendy mengatakan, pihaknya menerapkan pola kebersamaan dan kebijakan dengan pola senyum. Hal ini dilakukan dalam meningkatkan kinerja sekaligus peningkatan pelayanan kepada pasien.
Pada prinsipnya, pihaknya bertangggung jawab dan mengikuti aturan serta ketentuan yang berlaku. Dijelaskannya, penerapan kebersamaan dan kebijakan yang dilakukan dengan pola senyum, juga dalam rangka rumah sakit Pirngadi yang kedepannya diupayakan menjadi type A. “Yang utama, semua unsur, pokja atau sema unit pelayanan kita libatkan,” ujar Edwin.
Bagi pegawai yang tidak mendukung program yang diterapkan, maka akan ada sanksi yang diberlakukan. Dirinya akan memanggil dan menanyakan kepada petugas tersebut dan menegaskan agar bekerja sesuai tupoksinya.
Sebelumnya, salah satu pasien RS Pirngadi Medan, Tama mengeluhkan pelayanan dari RS Pirngadi Medan yang diarasa tidak ramah terhadapnya. Warga Kecamatan Medan Kota ini pernah hampir bertengkar dengan petugas medis di RSUD Pirngadi akibat perlakuan sombong perawat di sana. Begitu pun dengan dokter yang tidak mau menjelaskan secara detail soal penyakit yang dialaminya.
“Saya kan bayar di sana. Masak perawatnya bilang itu makan buburnya. Setengah jam lagi minum obat. Nadanya kurang ramah dan tidak senyum. Dokternya pun begitu. Saya tanya bagaimana penyakit saya dok. Dijawabnya udah, yang pasti kami sembuh. Tak mau lagi saya berobat ke sana,”kesalnya. ( prawira)
Sumber: medanbisnisdaily.com