manajemenrumahsakit.net :: KBRN, Jakarta: Nama Rumah Sakit Daerah Imanuddin Pangkalan Bun, di Jalan Sutan Syahrir, Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah, sontak menjadi perhatian publik. Pasalnya, di rumah sakit tersebut, tempat evakuasi jasad korban AirAsia QZ8501 sebelum diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur. Rumah sakit pun menjadi ramai bukan lantaran keberadaan pasien, namun juga awak media, relawan dan tim gabungan dibawah Badan Search and Rescue (SAR) Nasional.
Direktur RSUD Sultan Imanuddin, dr Sayuti Syamsul, memastikan pelayanan di rumah sakit tidak terganggu meskipun kini menjadi lokasi evakuasi jenazah.
“Kita tetap rutin jalan dan tidak ada pengurangan kuantitas. Berjalan seperti biasa, rawat inap, rawat jalan dan kegiatan laboratorium,” kata dr Sayuti Syamsul, dalam perbincangan bersama Radio Republik Indonesia, Rabu (7/1/2015).
Seperti dilansir di situs resmi milik RSUD Imanuddin, untuk layanan rawat jalan terdapat 17 poliklinik yaitu klinik penyakit dalam, klinik kesehatan anak, klinik bedah, klinik kebidanan dan kandungan, klinik KIA dan KB, klinik KB, klinik Mata, klinik Psikologi, klinik mum dan Medical Check Up, klinik Neurologi, klinik Gigi, klinik Gizi, klinik THT, klinik Kesehatan Jiwa, pojok Laktasi, klinik EKG, dan klinik VCT (Voluntary Counseling & Testing).
Adapun pelayanan penunjang diantaranya instalasi Laboratorium Klinik (24 jam), instalasi Farmasi 24 jam, instalasi Gawat Darurat 24 jam, instalasi Radiodiagnostik 24 jam, sentra administrasi 24 jam, instalasi bedah sentral 24 jam, ambulance (118) 24 jam, instalasi Gizi dan instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS.
Sekilas tentang RSUD Sultan Imanuddin. Rumah sakit yang sebelumnya memiliki nama RSU Pangkalan Bun, didirikan sejak jaman penjajahan Belanda dan berlokasi di Kelurahan Raja. . Pada tahun 1979, rumah sakit ini diperluas dan dipindahkan ke lokasi Jalan Sutan Syahrir No.17, kemudian 18 Maret 1992 Rumah Sakit diresmikan dengan nama RSUD Sultan Imanuddin oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia saat itu, Bapak Dr. Adyatma, MPH.
Adapun nama Sultan Imanuddin itu sendiri diambil dari nama salah seorang Sultan yang memerintah di Kesultanan Kutaringin Kabupaten Kotawaringin Barat yang telah berperan dalam memindahkan Pusat Kerajaan dari Kotawaringin Lama ke Pangkalan Bun. Organisasi RSUD Sultan Imanuddin berkedudukan sebagai Rumah Sakit Kelas C. (Sgd/HF)
Sumber: rri.co.id