manajemenrumahsakit.net :: SOLO – Di ulang tahunnya yang ke-65 RSUD Dr Moewardi Surakarta mendapatkan penghargaan Lulus Akreditasi Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tingkat Paripurna bintang lima periode 11 November 2014 – 10 November 2017.
Penyerahan penghargaan dilaksanakan di gedung Nusa Indah rumah sakit setempat, Sabtu (10/1) oleh Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Perlindungan Faktor Risiko Kesehatan, Sri Henni Setiawati, kepada Direktur RSDU Dr Moewardi Basuki Sutarjo yang disaksikan Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Heru Sudjatmoko, dan seluruh Civitas Hospitalia.
Basuki Sutarjo menyatakan, penghargaan yang diterima rumah sakitnya makin mempertebal keyakinan untuk lolos dalam survei yang digelar tim monitoring dari Amerika Serikatuntuk diajukan dalam Internasional Join Commission International (JCI) pada Maret-April mendatang. “Bila penghargaan JCI bisa diraih, maka RSUD Dr Moewardi menjadi salah satu rumah sakit yang menjadi rujukan penduduk di dunia,” ucapnya optimistis.
Basuki menyatakan, rumah sakit yang dipimpinnya kini memiliki 1.959 pegawai, yang terdiri atas 30 dokter, 86 dokter spesialis, dengan 808 kamar ini berusaha terus mengembangkan mutu pelayanan, keselamatan pasien, dan kesetian kepada pelanggan. Namun demikian, pihak rumah sakit masih kekurangan tempat tidur rawat inap khusus kelas III sebanyak 254 buah.
“Kami berharap Pemprov Jateng menganggarkan dana untuk pembangunan kamar kelas III dan ruang parkir. Hingga kini RSUD menampung pasien tidak hanya wilayah Jateng, tetapi juga pasien dari Jatim bagian barat dan DIY bagian Timur,” katanya. (Budi Sarmun S/CN34/SM Network)
Sumber: suaramerdeka.com
Saya punya pengalaman kurang baik atas kualitas pelayanan medis dn perawatan pasien di Rsud.Moewarsi solo .
Pada 22 sept 2022 an.pasien sumarwan. ( Pasca operasi prostat ,rujukan dr rs.indriyati solo baru)
Pelayanan yg buruk:
1.pencarian bangsal kamar rawat lama sekali ( 5jam)
2.akses rumah skit antar kamar atau ruangan , sulit Berkelok ,naik turun gelap ,buntu ( menyulitkan pasien)
3.lantai bergelombang
4.atap plafon bocor ( r.flamboyan 10)
5.lampu mati / penerangan kurang
6.kamar mandi kotor bau pesing
7.palayanan perawat lambat dan malas( pasien di suruh ambil ,pasanv infus sendiri) infua irigasi
8.kurang edukasi pasien
9.jumlah perawat jaga kurang memadai vs jumlah pasien 1:15
10.kunjungan dokter jarang
11.pembangunan gedung tidak terkonsep dn terintegerasi dg baik
12.lift kurang perawatan
13.grooming perawat dan dokter kurang rapi
Akrditasi paripurna bintang 5 perlu dikaji ulang atau cabut , untuk pembenahan management secara keseluruhan , bila perlu sertifikasi ISO, atau lakuakan survey ke masyarakat umum dn pihak independen.
8