manajemenrumahsakit.net :: Medan. Langkah dari RS Pirngadi Medan untuk berkomitmen menjadi rumah sakit yang terakreditasi dalam pelayanan pada tahun 2015 ini mendapat tanggapan dari berbagai kalangan. Di antaranya menilai, RS milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan perlu melakukan terobosan dalam hal pelayanan.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Medan Bahrumsyah mengatakan, direktur rumah sakit harus membuat terobosan dengan cepat dalan pelayanan. Jangan lebih kepada orientasi proyek. Harus juga berusaha agar sarana dan prasarana membuat orang nyaman, di antaranya penataan parkir, penataan bangunan yang tidak terkesan kumuh.
“Dengan terobosan-terobosan baru dan sumber daya manusia yang lebih baik, tentu rumah sakit akan menjadi lebih baik. Sehingga dapat meraih akreditasi terbaik,” ujarnya, Selasa (13/1)
Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Sumatera Utara (Sumut), Azwan Hakmi Lubis menuturkan, hingga kini, belum satu pun rumah sakit di Sumut, khususnya Kota Medan, mendapatkan akreditasi nasional.
Karenanya, sebagai rumah sakit pemerintah, baik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan memang harus segera bersiap meraih akreditasi ini.
Sehingga bisa menjadi contoh bagi rumah sakit lainnya untuk mendapatkan pengakuan yang sama dari Kementerian Kesehatan.
“Persi juga sudah sering menyelenggarakan pertemuan untuk sosialisasi akreditasi versi baru ini. Mudah-mudahan tahun ini ada rumah sakit kita yang mendapatkan akreditasi ini. Sehingga layanan rumah sakit akan semakin baik,” tandasnya
Sementara itu, Direktur Utama RSUD dr Pirngadi, Edwin Effendy mengatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk mewujudkan proses akreditasi tersebut. Itu sebabnya beberapa waktu lalu, dia bersama seluruh pegawai membuat komitmen untuk mendukung pelaksanaan akreditasi.
Dalam wujud komitmen tersebut, sebanyak 2.000 pegawai membubuhkan tandatangan pada spanduk berukuran lebih kurang 6 meter x 3 meter yang telah dipajang di dinding depan Instalasi Gawat Darurat RSPirngadi Medan.
Meskipun hanya simbolis, Edwin mengharapkan seluruh pegawai menandatangani komitmen ini. Hal ini untuk menunjukan komitmen dalam memenuhi target rumah sakit dalam mewujudkan motto rumah sakit yakni, kepentingan pasien adalah yang utama.
“Komitmen itu jangan hanya sekadar simbolis diucapkan. Harus diwujudkan. Tujuannya tidak lain untuk memberi layanan kepada pasien, karena, kebutuhan pasien itulah yang utama. Dalam penilaian akreditasi. Di mana hak pelayanan pasien yang utama. Ini tekad RSUD Pirngadi ke depan. Komitmen ini harus ditanamkan dari niat, tanggungjawab, jangan pura-pura atau hanya sekadar tanda jadi saja,” terangnya. ( prawira)
Sumber: medanbisnisdaily.com