manajemenrumahsakit.net :: Lebak – Tingkat kunjungan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, meningkat dua kali lipat pascapemberlakuan program jaminan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
“Kami merasa kewalahan melayani pasien pascapemberlakuan BPJS,” kata Kepala Bagian Humas RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Budi Kuswandi saat dihubungi di Lebak, Selasa (13/1).
Ia mengatakan, selama ini pasien BPJS baik melalui program penerima biaya iuran (PBI) atau non PBI, termasuk mandiri ada keberanian berobat ke rumah sakit. Sebab, berobat ke rumah sakit gratis melalui perlindungan jaminan kesehatan tersebut.
Saat ini, pascapemberlakuan BPJS kunjungan pasien berobat jalan maupun rawat inap naik dua kali lipat. Bahkan, ruangan rawat inap setiap hari selalu penuh pasien.
“Kami terus mengoptimalkan pelayanan kesehatan agar semua pasien BPJS mendapat perawatan medis dengan baik,” kata Budi.
Menurut dia, saat ini kamar inap rumah sakit tidak mampu menampung pasien yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Bahkan, pasien di IGD harus menunggu berhari-hari jika ingin masuk ruangan kamar.
Saat ini, RSUD Adjidarmo Rangkasbitung memiliki 57 dokter umum dan 26 dokter spesialis.
“Kami tahun depan berharap dapat dokter spesialis guna meningkatkan pelayanan kesehatan,” kata Budi.
Di tempat terpisah, Kepala BPJS Kabupaten Lebak Dwi Ernawati mengaku saat ini warga yang masuk peserta program Jaminan Kesehatan Nasional cukup tinggi.
Diperkirakan warga Lebak yang sudah mendapatkan jaminan perlindungan kesehatan sekitar 770.000 dari jumlah penduduk 1,3 juta jiwa.
Mereka peserta BPJS terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS), Polri, TNI, Purnawirawan, Jamkesmas, Jamkesda, dan Mandiri.
Masyarakat yang membuat peserta BPJS baru itu antara 150-200 orang per hari.
“Kami terus mendorong masyarakat agar mendapatkan pengobatan dan perawatan inap secara gratis, baik Puskesmas maupun Rumah Sakit melalui peserta BPJS,” kata Dwi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Maman Sukirman mengatakan, pemerintah daerah menargetkan tahun 2019 seluruh warga Lebak masuk memiliki jaminan perlindungan kesehatan dengan masuk peserta BPJS.
Saat ini, kata dia, warga Lebak yang memiliki jaminan kesehatan gratis melalui program JKN sekitar 770.000 jiwa. “Kami optimistis 2019 semua warga Lebak memiliki perlindungan kesehatan,” kata Maman.
Penulis: /NAD
Sumber: beritasatu.com