manajemenrumahsakit.net :: Mamuju (ANTARA Sulbar) – Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Barat berharap agar rumah sakit umum daerah (RSUD) Provinsi Sulbar dapat menjadi rumah sakit rujukan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan
“Pengelolaan rumah sakit Sulbar mestinya kedepan dapat visioner dengan menjadikan rumah sakit Sulbar sebagai rumah sakit rujukan memberikan pelayanan medis secara maksimal kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Ketua Komisi IV DPRD Sulbar, Abdul Rahim di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, DPRD Sulbar akan berjuang bersama pemerintah mengalokasikan anggaran yang memadai untuk rumah sakit Sulbar agar maksimal melayani masyarakat.
“Akan dialokasikan anggaran yang memadai untuk peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit Sulbar dan itu untuk semakin membuat kualitas pelayanan di rumah sakit Sulbar semakin memadai,” katanya.
Menurut dia, konsistensi DPRD Sulbar berjuang untuk perbaikan pengelolaan rumah sakit Sulbar adalah dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp24 miliar dari total Rp1,4 triliun APBD Sulbar untuk rumah sakit Sulbar.
“Sarana dan prasarana kesehatan di rumah sakit umum daerah Provinsi mesti dibenahi dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, dan anggaran APBD akan dialokasikan untuk program itu,” katanya.
Ia mengatakan, selain peningkatan sarana dan prasarana RSUD Sulbar yang pengelolaannya sampai saat ini masih dianggap buruk juga butuh pembenahan manajemen apalagi di rumah sakit tersebut tidak memiliki pemimpin defenitif.
“Perlu dibenahi RSUD Sulbar yang seperti anak ayam kehilangan induk setelah kepala rumah sakit tersebut diproses hukum karena dugaan kasus korupsi,” katanya.
Menurut dia, butuh pemimpin di rumah sakit tersebut yang bisa menjalankan kepemimpinan yang baik, memberikan pelayanan medis secara maksimal kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Kekosongan jabatan di RSUD Sulbar perlu diisi dengan pejabat yang memahami manajemen pengelolaan rumah sakit berlatar belakang ahli manajemen dan paham pengelolaan rumah sakit agar lebih maksimal melayani masalah kesehatan masyarakat yang tentu tidak pula hilang fungsi sosial dan keahliannya di bidang kesehatan,” ujarnya.
Menurut dia, kekosongan jabatan di RSUD Sulbar jangan dibiarkan berlarut larut karena akan mengganggu pelayanan kesehatan.
FC Kuen
Sumber: antarasulsel.com