Jakarta : Virus Flu Burung (avian influenza) jenis baru H7N9 telah merenggut 6 nyawa di Cina. Banyak orang yang bertanya-tanya sebenarnya apakah virus H7N9 yang telah menginfeksi manusia dan menyebabkan kematian?
Berdasarkan situs Organsasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis (11/4/2013), virus H7 merupakan virus influenza yang biasanya beredar pada burung. Dan virus flu burung H7N9 merupakan salah satu subkelompok di antara kelompok virus H7 yang besar.
Beberapa virus H7 seperti H7N2, H7N3 dan H7N7 ditemukan telah menginfeksi manusia, namun belum ada yang terinfeksi H7N9 hingga ada laporan dari Cina.
Selama ini virus H7N9 dianggap sebagai strain patogen rendah yang tidak mudah menjangkiti manusia. Mayoritas kematian manusia akibat flu burung disebabkan oleh strain H5N1.
Salah satu pria yang menjadi korban, pria berusia 87 tahun asal Shanghai diketahui sakit sejak 19 Februari 2013 lalu dan meninggal 27 Februari 2013. Pria lainnya, berusia 27 tahun, sakit sejak 27 Februari dan meninggal 4 Maret 2013. Dan korban ketiga, seorang perempuan 35 tahun asal Kota Anhui mulai sakit 9 Maret lalu dan saat ini masih menjalani perawatan.
Para korban menunjukkan gejala demam dan batuk yang kemudian berkembang menjadi pneumonia.
Juru bicara regional WHO di Manila, Timothy O’Leary mengatakan, mengatakan bahwa strain terbaru itu tidak menular dari manusia ke manusia.
“Tampaknya tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia, dan penularan virus tampaknya tidak efisien, sehingga risiko terhadap kesehatan masyarakat rendah,” kata O’Leary,” ujarnya.
Sumber: health.liputan6.com