BEKASI-Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi segera merintis pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tanpa kelas. Pelayanan tanpa kelas tersebut diharapkan mampu memperluas akses kesehatan bagi kalangan masyarakat tidak mampu.
“Komitmen kami untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu pada dasarnya sudah maksimal. Namun dengan sistem RSUD tanpa kelas, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tidak lagi dibeda-bedakan berdasarkan kelas,” kata Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji.
Dikatakan Rayendra, saat ini RSUD Kota Bekasi tengah membangun gedung tambahan setinggi empat lantai yang khusus diperuntukkan bagi pelayanan pasien tidak mampu pemegang Kartu Bekasi Sehat (KBS), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), serta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Gedung tersebut diperkirakan rampung dan dapat mulai beroperasi pada tahun 2014.
Dengan kehadiran gedung tambahan tersebut, proporsi pelayanan terhadap pasien tidak mampu dengan kelas I dan II berkisar 60:40. Namun bila pelayanan RSUD tanpa kelas jadi diterapkan, seluruh ruang yang ada akan khusus diperuntukkan bagi pasien tak mampu.
Akan tetapi, sebelum mengimplementasikan sistem tersebut, ia akan menugaskan Direktur RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati untuk melakukan studi banding terlebih dahulu ke daerah yang telah lebih dulu menerapkannya. Studi banding diperlukan untuk mendapatkan gambaran utuh seputar kelebihan, kekurangan, serta persiapan yang dibutuhkan karena penerapan kebijakan ini menyangkut anggaran daerah.
Secara terpisah, Titi menyatakan kesiapannya mengelola sistem pelayanan kesehatan tanpa kelas selama pemerintah daerah mensubsidi dana operasionalnya. RSUD Kota Bekasi yang saat ini memiliki tipe B sebagai rujukan bagi pasien tidak mampu, dana operasionalnya diperoleh dari pemerintah serta mandiri asal transaksi pasien.
Selain itu, Titi juga akan mengusulkan pembangunan gedung tambahan untuk memperluas layanan kesehatan tanpa kelas tersebut. Lahan seluas 3.500 meter persegi di sebelah timur RSUD yang saat ini sudah eksis bisa dimanfaatkan untuk pendirian gedung tambahan tersebut.
“Kami akan ajukan pendanaan untuk realisasi awal pembangunan sebesar Rp 95 miliar. Saat telah berdiri nanti, operasional layanan di gedung baru tersebut akan terintegrasi dengan RSUD yang ada saat ini,” katanya.
Sumber: pikiran-rakyat.com
Inspiratif, akhirnya harapan sy dimulai dari bekasi, semoga menjadi inspirasi RS lainya untuk benar2 membantu rakyat yg sedang membutuhkan..