SENDAWAR–Keinginan masyarakat Mahakam Ulu khususnya yang berada di wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia, tepatnya di Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai, Sendawar, Kalimantan Timur, dalam mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal telah terkabul.
Mereka tidak perlu lagi bersusah-payah harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan Insan Sendawar (HIS) yang membutuhkan waktu tempuh hampir dua hari karena berlokasi di ibukota Sendawar. Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan dana sebesar Rp 8,5 miliar untuk pembangunan rumah sakit umum bergerak atau yang dikenal dengan istilah rumah sakit pratama atau rumah sakit kelas D untuk wilayah perbatasan pada tahun anggaran 2012. Pembangunan rumah sakit Pratama yang berlokasi di Kampung Long Lunuk Kecamatan Long Pahangai tepat berada di tengah antara Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai yang dicapai dengan waktu sekitar 1 jam. Saat ini proses pembangunan rumah sakit Pratama sudah dalam tahap pondasi berukuran 50 x 50 meter persegi di atas lahan seluas 1 hektare (ha). Lahan itu telah dihibahkan oleh masyarakat Long Lunuk dan diharapkan pada April 2013 rumah sakit ini sudah mulai beroperasi. “Rumah Sakit Pratama ini atau rumah sakit bergerak ini dibangun tidak dari bahan baku beton melainkan menggunakan partisi-partisi yang terbuat dari baja yang akan dikirimkan dari Jakarta oleh Kementerian Kesehatan. Hanya saja proses pengiriman itu tanggung jawab Kementerian Kesehatan,” ungkap dr Teguh Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kutai Barat yang juga sekaligus Kepala Pengawasan Pembangunan Rumah Sakit Bergerak atau Pratama. Lebih jauh diceritakannya, rencana pembangunan rumah sakit bergerak di Kabupaten Kutai Barat sudah tergaung pada tahun 2010, hanya saja baru dapat terealisasi pada 2012. Kementerian Kesehatan menawarkan pembangunan rumah sakit tersebut di wilayah perbatasan Kubar, menerima lampu hijau itu, Dinas Kesehatan bekerjasama dengan DPRD Kubar dan masyarakat Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai menyiapkan lahan seluas 1 hektar di Kampung Long Lunuk Kecamatan Long Pahangai. Lokasi tidak jauh dari Lapangan Terbang Datah Dawai. Hal ini penting sekali apabila ada pengiriman obat-obatan dari Kutai Barat atau Samarinda atau Jakarta tidak terlalu jauh untuk diantar ke rumah sakit Pratama ini. Kalau beda kampung saja, berapa besar lagi ongkos transportasi keluar agar dapat mengantar obat-obatan tersebut maupun tenaga medis yang harus segera datang. “Akhirnya dengan penuh keikhlasan masyarakat Long Lunuk menghibahkan tanah seluas 1 hektare yang berlokasi di atas gunung yang kebetulan tanah datar sehingga tidak terlalu banyak diratakan, serta utama jauh dari banjir karena kebetulan sangat dekat dengan Sungai Mahakam sekitar 100 meter,” ujar Teguh. Dia menambahkan, bangunan rumah sakit ini tidak dibangun dari beton melainkan dari partisi baja sehingga tidak berkarat dimakan cuaca. Selain itu di dalamnya terdapat sekat-sekat seperti rumah sakit umum. Seperti ruang rawat inap, ruang pelayanan kesehatan, ruang unit gawat darurat, ruang bedah, ruang obat. Rumah sakit bergerak ini juga dilengkapi dengan udara pendingin (AC), serta disiapkan dua genset berkekuatan besar yang dipergunakan secara bergantian selama 24 jam. “Kalau tidak ada halangan direncanakan April 2013, RSU Bergerak sudah beroperasi karena seluruh partisinya sudah mulai dikirimkan dari Jakarta, karena pondasinya telah selesai dibangun dan bangunan ini akan berdiri setinggi 1 meter dari tanah guna menghindar banjir,” tegas Teguh. Sumber: tribunnews.com |
07 Feb2013
Warga Perbatasan Punya RS Bergerak
Subscribe
Login
0 Comments