Jumat, 31 Agustus 2012 | 08:38 WIB
JAKARTA– Jumlah pengidap gangguan jiwa atau psikotik di wilayah Jakarta Selatan meningkat cukup tinggi. Hal itu terlihat dari jumlah orang yang terpaksa diinapkan di tempat-tempat penampungan rehabilitasi di Jakarta Selatan.
Kepala Suku Dinas Sosial Jaksel Abdurrahman Anwar mengatakan, data yang dimiliki Sudin Sosial Jaksel menunjukkan, terhitung sejak Januari-Agustus 2012 sudah 89 orang mengalami gangguan jiwa yang diamankan dari jalanan.
“Jumlah tersebut naik sekitar 25 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode yang sama tahun 2011 lalu ada 69 orang diamankan dari jalanan (di Jaksel),” kata Abdurrahman di kantor Walikota Jaksel, Kamis (30/8/2012).
Menurut Abdurrahman, mereka yang mengalami gangguan umumnya memiliki latar belakang masalah ekonomi. Desakan kebutuhan ekonomi yang tidak mampu dipenuhi berujung pada stres dan kemudian pada gangguan mental.
“Orang yang tidak bisa mengatasi masalah ekonomi, itulah yang menjadi stres,” tutur Abdurrahman.
Masalah yang dihadapi, menurutnya, adalah ketidaksiapan orang untuk bersaing di tengah ketatnya kompetisi antarindividu di Jakarta. Ketidaksiapan tersebut bukan saja dari segi mental tapi juga dari sisi keterampilan dan pengetahuan.
“Jadi untuk warga dari luar daerah, kalau mau mengadu nasib di Jakarta selain punya keahlian khusus juga mental yang kuat,” kata Abdurrahman.
Untuk saat ini, pihak Sudin Sosial menyediakan pelayanan berupa penampungan sementara. Para pengidap gangguan jiwa yang ditemukan di jalan-jalan dibawa ke lembaga-lembaga rehabilitasi sosial.
“Kami juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Duren Sawit untuk penanganan pengidap psikotik,” kata Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jaksel Miftahul Huda.
Sumber: KOMPAS.com
Dua kondisi gangguan jiwa yang dapat terjadi bersamaan dan cukup mendapatkan perhatian saat ini adalah gangguan jiwa berat psikotik dan disabilitas intelektual. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi gangguan jiwa berat di Indonesia seperti skizofrenia dan gangguan psikotik lain mencapai 6,7 per 1.000 penduduk. Baca selengkapnya di sini: http://news.unair.ac.id/2021/11/02/gangguan-psikotik-pada-disabilitas-intelektual/
[…] Jumlah pengidap gangguan jiwa atau psikotik di wilayah Jakarta Selatan meningkat cukup tinggi. Hal itu terlihat dari jumlah orang yang terpaksa diinapkan di tempat-tempat penampungan rehabilitasi di Jakarta Selatan. Selengkapnya […]