Keluarga Pasien Mengamuk di Rumah Sakit

Kamis, 30 Agustus 2012 | 08:28 WIB

POLEWALI MANDAR–Puluhan keluarga pasien korban kecelakaan lalu lintas, Rabu sore tadi (29/8/2012) mengamuk di ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Kemarahan keluarga pasien dipicu lambannya penanganan pasien oleh petugas medis hingga korban meninggal dunia.

Jenazah korban kecelakaan juga telantar selama lebih dari tiga jam di UGD lantaran tidak segera mendapat penanganan medis yang cepat. Keributan makin memuncak saat jenazah korban akan dikembalikan ke rumahnya, tidak satupun sopir ambulans berada di rumah sakit.

Puluhan keluarga pasien korban kecelakaan lalu lintas ini pun mengamuk di ruang UGD. Beberapa di antaranya bahkan nyaris menyerang sejumlah perawat lantaran tidak kuasa menahan emosi. Ada juga yang nyaris merusak mobil ambulans yang terparkir di depan ruang UGD.

Sebagian keluarga pasien jatuh pingsan lantaran tidak kuasa menahan emosi bercampur sedih. Kericuhan di rumah sakit milik pemerintah itu mengundang perhatian warga dan sejumlah penjaga pasien di rumah sakit umum daerah Polewali.

“Kinerja pelayanan rumah sakit makin buruk, masa pasien telantar berjam-jam tak mendapat penanganan medis yang semestinya, hingga korban meninggal,” teriak Ida, salah seorang keluarga pasien.

Kepala Bidang Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Nurlina membenarkan semua sopir ambulans sedang tidak berada di tempat. Sementara tiga mobil ambulans yang sedang terparkir di depan UGD tidak dapat digunakan lantaran mobil tersebut khusus digunakan untuk merujuk pasien. Dia juga mengakui salah satu mobil yang biasa digunakan untuk mengangkut jenazah kuncinya dibawa oleh salah satu sopir.

“Sopir ambulans sedang tidak berada di rumah sakit. Memang ada mobil ambulans, tapi tidak ada sopirnya hingga tak bisa digunakan secepatnya,” kata Nurlina.

Beberapa jam kemudian, jenazah korban kecelakaan asal Desa Pokko, Kecamatan Anreapi ini akhirnya bisa dibawa pulang ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulans rumah sakit.

Sumber: KOMPAS.com