Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya.
Evaluasi Tarif INA-CGBs
Sudah lebih dari satu bulan sejak pelaksanaan JKN. Pada Senin, 3 Februari 2014 ARSADA Pusat mengadakan pertemuan untuk membahas masalah yang dihadapi oleh RS Daerah dalam implementasi JKN termasuk penerapan tarif berbasis INA-CBGs. Sebagaimana diatur dalam regulasi terkait, RS diwakili oleh asosiasi untuk melakukan negosiasi dengan BPJS. Dalam hal ini, ARSADA Pusat mewakili kepentingan RS Daerah. Masukan dari berbagai daerah akan menjadi bahan advokasi pada pemerintah dan BPJS untuk merevisi beberapa hal yang dirasa kurang tepat. Saat ini banyak keluhan mengenai tarif yang tidak sesuai, baik pengelompokkannya maupun besarannya.
+ Artikel Operasi Salah Sisi: Mengapa Terjadi dan Bagaimana Mencegahnya?
Mengejutkan bahwa operasi salah sisi masih cukup sering terjadi di Amerika yang sistem pelayanan kesehatannya terbaik dan tercanggih di dunia. Menurut berbagai publikasi, operasi salah sisi (WSS) terjadi 40 kali dalam seminggu di seluruh faskes di negara ini, dan karena pelaporan kejadian ini bersifat sukarela Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organization memperkirakan angka ini hanya 10% dari jumlah kejadian yang sebenarnya. Silahkan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya WSS di fasilitas kesehatan. untuk mengetahui bagaimana RS bisa mencegah terjadinya operasi salah sisi.
Ada kerjasama antara HealthCare Improvement Foundation dengan ECRI Institute – keduanya adalah organisasi not-for-profit untuk meningkatkan patient safety di RS-RS di Philadelphia. Kolaborasi ini menghasilkan inisiatif untuk mencegah terjadinya WSS. Intervensi (Action Goals) dikembangkan berdasarkan hasil analisis terhadap data yang telah dikumpulkan dari berbagai RS yang diamati. Sebanyak 30 RS yang terlibat dalam studi ini kemudian menunjukkan peningkatan upaya pencegahan WSS. Artikel ini merekomendasikan apa saja intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah WSS dan bagaimana mengukur serta mempertahankan keberhasilan.
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya.
Minggu lalu, tanggal 24-25 Januari telah berlangsung Kongres pertama InaHEA di Bandung. Kongres yang diselenggarakan oleh para ahli ekonomi kesehatan Indonesia ini mengusung tema “Menuju Era Ekonomi Kesehatan Indonesia”. Ada empat sesi yang relevan dengan manajemen rumah sakit pada kongres ini, yaitu yang bertema Efisiensi RS dan yang bertema Mutu Pelayanan di RS. Para pembicara merupakan praktisi manajemen perumahsakitan maupun para peneliti yang berasal dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Bagi anda yang tidak sempat mengikuti kongres ini, kami menyajikan reportase dari setiap sesi yang dapat ada ikuti dengan meng-klik judul reportase di bawah ini:
Handover merupakan salah satu moment krusial di rumah sakit dengan potensi tinggi untuk terjadinya error. Jika tidak hati-hati, informasi tentang pasien yang dimiliki oleh petugas pada shift sebelumnya (perawat, dokter) tidak akan sepenuhnya sampai ke petugas yang menggantikan di shift berikutnya. Hal ini akan sangat mempengaruhi pemeriksaan atau tindakan medis yang akan didapatkan oleh pasien selanjutnya. Oleh karena itu, banyak lembaga mutu yang mengeluarkan standar bagaimana RS seharusnya melakukan handover. Juga banyak penelitian yang mengamati untuk meningkatkan mutu handover di rumah sakit. Handover menjadi semakin krusial saat akhir minggu, dimana jumlah petugas lebih sedikit dari biasanya sehingga beban kerja per petugas lebih besar. Berikut ini ada dua penelitian mengenai bagaimana RS dapat meningkatkan mutu handover pada akhir minggu:
Improving weekend handover between junior doctors on medical and surgical wards Rob Bethune, Kate Campbell, Alex Rose, Richard Wassall, Catherine Price, Thomas Siese, Roisin Finn, Sean Whitaker
Royal Devon and Exeter Hospital Handover yang dilakukan dengan buruk ternyata telah meningkatkan angka kematian pasien di berbagai RS di Inggris. Sekelompok dokter muda di sebuah RS pendidikan besar mencoba model dengan menggunakan stiker yang diaplikasikan pada siklus P-D-C-A. Hasilnya, mereka berhasil membuat sistem bekerja dengan lebih baik dengan biaya nol, dimana ada peningkatan 50% dari dokumen pasien yang berhasil dipenuhi selama proses handover. Ini menunjukkan peningkatkan yang sangat efektif, mengingat para dokter muda di RS Pendidikan memegang peranan penting dalam proses pelayanan pada pasien secara keseluruhan.
Bring on the weekend – Improving the quality of junior doctor weekend handover Alan George Mackenzie Jardine, Tristan Page, Rob Bethune, Philippa Mourant, Priya Deol, Caitlin Bowden, Mark Dahill, Claudia Mische,Naomi Cornish, Victoria Sanders, Joanne Lee, Rob Bethune, RUH Bath, England, UK Meskipun telah disadari bahwa proses handover mempengaruhi patient safety, namun para dokter di Royal University Hospital, UK merasa belum puas dengan standar yang berlaku. Sebanyak delapan orang dokter muda di RS ini kemudian melakukan penelitian untuk meningkatkan proses handover khususnya pada akhir minggu dan memperbaiki standarnya. Setelah berjalan selama sembilan bulan, didapat bahwa kualitas handover meningkat secara signifikan dari 76% menjadi 93%. Dengan dukungan dari para dokter RS dan direktur, para dokter muda ini berhasil menciptakan suatu model untuk meningkatkan kualitas handover dan dengan demikian meningkatkan mutu dan keselamatan pada pelayanan pasien.
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya.
Setelah berjalan kurang lebih tiga minggu, pelaksanaan JKN menuai komplain terutama dari masyarakat. PKMK mencoba melakukan pengamatan terhadap berbagai informasi yang terkait dengan pelaksanaan JKN ini. Informasi dikumpulkan dari berbagai sumber: media massa online, media massa cetak, hingga informasi yang didapat dari pelaksana pelayanan di RS. Dari hasil pengamatan tersebut, diketahui bahwa memang masih banyak sekali masalah dalam pelaksanaan JKN, khususnya di rumah sakit. Berbagai masalah tersebut dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian. Silahkan untuk mengikuti uraiannya. Selain masalah, ada dampak positif juga dari pelaksanaan JKN ini yang telah teridentifikasi. Silahkan untuk membacanya.
The Joint Commission International baru-baru ini merilis Pedoman Standar Nasional Keselamatan Pasien 2014 yang menarik untuk diikuti. Meskipun Amerika merupakan negara besar dengan standar keselamatan pasien tertinggi di dunia, namun hal mendasar seperti akurasi identifikasi pasien dan efektivitas komunikasi antar staf fungsional masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian khusus. Kedua points ini kemudian menjadi Goal nomor 1 dan Goal nomor 2 dalam National Patient Safety Guideline 2014 yang mereka rilis.
Kajian Media Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya.
Dirjen BUK, Prof. DR. Dr. Akmal Taher menyampaikan bahwa masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan JKN dan akan dibenahi, antara lain masalah PBI, tarif INA-CBGs, formularium nasional, e-catalog, dan sebagainya. Namun bukan berarti hal-hal yang belum sempurna ini menjadi alasan pembenaran bagi terjadinya fraud dan abuse di rumah sakit. Hal tersebut terungkap dalam Seminar Bayang-bayang Risiko Hukum, Fraud dan Abuse dalam Pelaksanaan JKN yang diselenggarakan oleh ARSADA Pusat di Jakarta, 10 Januari lalu. Seminar ini juga menghadirkan pakar hukum untuk membahas risiko adanya tuntutan hukum bagi tenaga kesehatan yang terbukti melakukan pelanggaran. Seluruhnya kami rangkum dalam Reportase 3-Bagian yang dapat anda ikuti disini.
Sebagaimana diketahui, Thailand telah menerapkan UHC sejak tahun 2001. Warga Thailand terlindungi dengan satu dari tiga jenis asuransi kesehatan, yaitu CSMBS (untuk PNS dan keluarganya), SSS (untuk karyawan swasta dan keluarganya), atau UC (untuk 47 juta warga lainnya). Namun sesungguhnya pada beberapa tahun pertama banyak kekacauan yang terjadi, misalnya meningkatnya kunjungan pasien rawat jalan ke RS yang menyebabkan beban kerja RS meningkat dan masalah keuangan RS, khususnya di RS besar yang berlokasi di perkotaan. Setelah sepuluh tahun berjalan, penelitian ini mengevaluasi pelaksanaan UHC di sembilan RS. Hasilnya mirip sekali dengan yang terjadi di Indonesia saat ini: sumber daya untuk menangani pasien dibatasi dan kebutuhan data klaim menjadi lebih besar. Reaksi RS: membatasi jumlah obat yang diberikan pada pasien, mengubah pola rujukan pasien, dan sebagainya. Pengalaman Thailand seharusnya bisa menjadi pelajaran penting bagi Indonesia untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi. Hasil penelitian ini mengungkap banyak hal yang dapat menjadi bahan pembelajaran tersebut.
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya.
Telah Berlangsung: SEMINAR NASIONAL dan RAPAT PLENO I “Bayang – bayang Risiko Hukum, Fraud dan Abuse dalam Pelaksanaan JKN”. Kebijakan JKN baru dilaksanakan beberapa hari, namun sudah banyak masalah yang muncul. Salah satunya adalah kurangnya sosialisasi mengenai hal ini pada masyarakat maupun pemberi pelayanan. ARSADA Pusat menyelenggarakan seminar yang dirangkai dengan rapat Pleno I oleh pengurus yang dibentuk untuk periode 2013-2016. Silahkan untuk membaca reportasenya.
Minggu ini kami menyajikan Kaleidoscope Manajemen Rumah Sakit, yang berisi rangkuman kejadian terkait selama tahun 2013, di dalam negeri. Isu ini diwarnai oleh peristiwa utamanya terkait dengan isu distribusi SDM kesehatan khususnya tenaga spesialis, perlindungan hukumnya, hingga persiapan pelaksanaan BPJS di tahun 2014. Tahun 2013 juga diwarnai dengan keluarnya beberapa peraturan baru terkait dengan BLUD dan BPJS, misalnya Fornas dan Tarif INA-CBGs. Berdasarkan pada situasi di tahun 2013, ada beberapa isu menarik yang diperkirakan akan muncul (Outlook) di tahun 2014. Isu ini penting untuk diketahui sebagai dasar melakukan antisipasi atau respon terhadap perubahan yang terjadi. Silahkan membaca Kaleidoscope dan Outlook selengkapnya disini.
Amerika Serikat merupakan salah satu negara utama yang menjadi tujuan mencari pengobatan. Hal ini dilatarbelakangi karena teknologi tercanggih dan standar kemananan pasien tertinggi ada di negara ini. Dengan beragamnya asal negara pasien, Amerika menghadapi kendala bahasa untuk memastikan bahwa prosedur safety mereka berjalan dengan baik dan benar. Penelitian ini mendeskripsikan kebutuhan akan pelayanan dengan pendekatan budaya dan bahasa bagi pasien yang tidak terlalu bisa berbahasa Inggris, dan bagaimana tanpa pendekatan ini standar keselamatan pasien bisa ditawar. Klik disini untuk membahas hasil penelitian selengkapnya.
+ Buku
Minggu lalu manajemenrumahsakit.net telah me-repost sebuah analisis tentang isu keselamatan pasien terpenting di tahun 2014. Beberapa isu tersebut selalu ada dari tahun ke tahun, misalnya infeksi di RS, handoffs pasien, dan medical error. Ketiga isu ini sudah dibahas pada buku The Pittsburgh Way to Efficient Healthcare yang terbit tahun 2008 ini. Selain itu, buku ini juga membahas tentang bagaimana mengurangi waktu tunggu, mengaplikasikan best practices dan mentansformasi medical specialties. Pastinya banyak pelajaran yang dapat diambil dari buku ini, terutama ditengah suasana implementasi JKN yang menuntut peningkatan efisiensi RS.
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya.
Selamat Tahun Baru 2014!
Mengakhiri 2013 dan menyambut 2014, kami menyajikan sebuah hasil survei terhadap kompensasi dokter di tahun 2013 dan isu penting terkait patient safety tahun 2014.
Survei Kompensasi Dokter 2013 Physician Practice
Bulan lalu, Physician Practice merilis hasil survei tentang insentif dokter. Survei ini melibatkan 1.500 orang dokter dengan berbagai keahlian dari berbagai negara bagian di Amerika Serikat, juga disitasi oleh AMA (Asosiasi Dokter AS) dan menjadi referensi bagi banyak praktisi untuk menentukan besaran insentif dokter. Salah satu hal menarik dari hasil survei ini adalah ternyata pendapatan dokter keluarga bisa jauh melampaui pendapatan seorang internist atau dokter anak. Silahkan ikuti hasil survei selengkapnya disini.
TERPENTING 2014: ISU KESELAMATAN PASIEN
Tidak ada satupun dokter atau petugas kesehatan lainnya yang ingin pasiennya celaka. Oleh karena itu, keselamatan pasien menjadi isu penting dan terus menerus disosialisasikan dalam lingkungan fasilitas kesehatan. Kerjasama antara Patient Safety Movement Foundation dengan The Joint Commission Center for Transforming Healthcare telah menghasilkan daftar sepuluh isu terpenting terkait keselamatan pasien yang harus diwaspadai di tahun 2014 mendatang. Apa saja kesepuluh isu tersebut? Silahkan ikuti selengkapnya disini.
Meskipun komunitas medis dan tenaga kesehatan berupaya untuk meningkatkan teknologi kesehatan, namun ketidakpuasan pasien nampaknya tetap meningkat. Survei komplain pasien yang dilakukan di RS Pendidikan ini menggunakan rancangan cross sectional dari semua bentuk komplain pasien dan keluarganya (verbal langsung maupun lewat telepon dan tertulis). Dari survei ini diketahui bahwa penyebab komplain pasien adalah akses ke staf medis, kegagalan komunikasi dan ketidakpuasan terhadap layanan yang diberikan. Silahkan untuk membaca hasil survei selengkapnya.
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya.
+ Reportase Isu-isu Seputar Jaminan Kesehatan Nasional
Minggu ini adalah minggu terakhir 2013, yang artinya pelaksanaan JKN tinggal menghitung hari. Namun demikian, masih banyak aspek dari persiapan penyelenggaraannya yang perlu dibenahi. Ibaratnya, Bangsa Indonesia akan berlayar dan menempuh perjalanan yang jauh menggunakan kapal yang sangat besar, namun bagian-bagian dari kapal tersebut dibangun sambil berlayar. Meskipun perjalanan ini berisiko tinggi, namun setidaknya langkah pertama dari sebuah perjalanan panjang telah diambil. Berikut ini kami sajikan beberapa liputan terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional:
Simposium Health System in Asia, Singapura, 13-16 Desember 2013
Sistem dan pelayanan kesehatan di Asia sedang menghadapi tantangan berupa meningkatnya jumlah penduduk lansia. Problem ini bukan hanya dialami oleh Negara maju yang status kesehatan masyarakatnya sudah baik dan umur harapan hidupnya tinggi. Masalah lansia juga dihadapi oleh negara berkembang seperti Taiwan dan Vietnam. Dampaknya, sistem kesehatan harus dikaji lagi dan mungkin perlu didesain ulang, mulai dari kebijakannya, pengorganisasiannya, providernya hingga sistem pembiayaannya. Berikut ini kami sajikan reportase dari symposium yang membahas mengenai hal ini:
Program safety di RS tidak hanya untuk pasien, melainkan juga untuk seluruh staf yang bekerja di RS. Adverse event dan hazard yang bisa membahayakan pasien, sebenarnya juga bisa membahayakan staf RS. Oleh karena itu, budaya safety perlu dikembangkan diseluruh bagian RS, sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan RS secara efektif dan efisien dalam meningkatkan safety. Namun banyak yang meletakkan perhatian khusus pada ROI dari kegiatan patient safety, dimana sumber daya yang digunakan sangat banyak namun financial return-nya tidak bisa diukur. Dalam hal ini, yang harus dilihat adalah value-nya, yang tidak hanya terbatas pada financial return melainkan juga hal-hal lain, seperti kontribusi aktivitas patient safety terhadap pencapaian misi RS dan kepuasan pengguna. Monograf ini membantu untuk membangun dan mengaplikasikan safety bukan hanya pada kelompok untuk siapa kita bekerja (pasien) melainkan juga untuk kelompok dengan siapa kita bekerja (staf RS).
The National Center for Health and the Aging
Populasi lansia di Amerika semakin meningkat jumlahnya. Tahun 2030 proporsinya diperkirakan mencapai 20%. Masalah populasi lansia ini tidak hanya dialami oleh Amerika namun juga oleh banyak negara lain seperti Jepang, Korea Utara, Hongkong, bahkan Vietnam. Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan umur harapan hidup menyebabkan proporsi penduduk lansia, dan ini diiringi juga dengan masalah kesehatan pada lansia misalnya penyakit jantung dan artritis. Monograf ini ditujukan untuk membantu pusat-pusat pelayanan kesehatan dalam memberikan layanan pada pasien lansia. Buku ini berisi overview mengenai kesehatan dan kesejahteraan lansia, tips dan sumber daya untuk berkomunikasi dengan mereka, serta teknik untuk mendesain program yang efektif untuk mereka.
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya.
Tanggal 13-16 Desember 2013 yang lalu telah berlangsung sebuah simposium internasional bertemakan Equity, Governance and Social Impact, di Lee Kuan Yew School, Singapura. Simposium ini akan membahas update dari sistem kesehatan tidak hanya di Asia melainkan juga beberapa negara lain. Salah satu topik penting adalah Public hospital governance in Asia Pacific region: Evidence from 7 country case studies, dimana salah satu kasus yang diangkat adalah dari Indonesia. Selain itu, simposium ini juga mengangkat berbagai tema lain, misalnya terkait dengan aspek strategi pembiayaan, reformasi politik dan ekonomi, hingga kelompok pengguna yang rentan.
Studi Kasus yang dilakukan di Indonesia oleh PKMK FK UGM diseminasikan pada mini seminar yang diselenggarakan hari Jumat, 6 Desember 2013. Detil kegiatan dan materi dapat dilihat disini.
Berikut ini adalah daftar reportase selengkapnya (dalam Bahasa Indonesia) dari sesi-sesi terpilih:
Pengantar Reportase
Meeting Group of Public Hospital Governance in Asia Pacific Region: Comparative Country Case Study
Reportase Hari Pertama, 11 Desember 2013
Reportase Hari Kedua, 12 Desember 2013
Pre Conference Workshop
Sesi Paralel, Sub Pleno dan Simposium Hari Pertama
Buku yang terdiri atas 328 halaman ini dimulai dengan introduction, lalu definisi dan karakteristik limbah pelayanan kesehatan, risiko ynag berhubungan dengannya, aspek legislasi, regulasi dan kebijakan dari limbah, perencanaan pengelolaan limbah, minimalisasi-reuse–recycling, pemisahan-pembuangan-transportasi, metode pembuangan, cara mengelola limbah cair, pengelolaan yang ekonomis, praktek yang aman bagi petugas pengelola limbah, pengendalian infeksi dan hygiene di RS, training-edukasi dan kesadaran publik, penanganan limbah pada kondisi emergency, serta isu-isu lainnya di masa mendatang. Buku ini juga dilengkapi dengan contoh pelatihan pengelolaan limbah, metode pemusnahan kimiawi untuk obat-obatan sitostatik serta tabel tingkat keamanan limbah radioaktif.
When Doctors Don’t Listen How to avoid misdiagnoses and unnecessary tests
Penulis: Leana Wen, MD & Joshua Kosowsky, MD
Penerbit: St. Martin Press.
Edisi Pertama: Januari 2013
Harga di ebay: 16.26 – 34.95 USD
Dr. Leana adalah clinical fellow di Harvard dan residen senior di Brigham & Women’s Hospital dan Massachusetts General Hospital, keduanya di Boston. Dr. Joshua adalah asisten profesor di Harvard Medical School dan direktur klinis Brigham & Women’s Hospital Emergency Medicine Department. Berdasarkan pengalaman mereka, buku ini bercerita mengenai bagaimana pasien selalu menjadi subyek rutin untuk semacam “buku resep masak medicine”. Menurut mereka bahkan dokter terbaikpun menerima pelatihan yang membuat mereka jauh dari mendengarkan pasien dan melakukan metode inefisien untuk sampai pada diagnosis dan treatment yang tepat dan cepat. Dalam buku ini penulis menyarankan tentang bagaimana untuk melibatkan pasien secara mudah dalam setiap visitasi dokter, termasuk “8 pilar menuju diagnosis yang lebih baik”. Intinya, buku ini sangat berguna bagi dokter yang sibuk dan memiliki wkatu sangat terbatas untuk berbicara dengan pasien.
Buku yang hanya terdiri dari 8 halaman ini berisi informasi berguna tentang mengapa ada orang yang kesulitan memahami sesuatu atau berkomunikasi. Buku ini berisi banyak tips untuk berkomunikasi dengan pasien, agar orang-orang yang memiliki kemampuan rendah dalam memahami sesuatu atau memiliki keterbatasan fisik (tuna rungu, tuna netra dan sebagainya) bisa mendapatkan pelayanan yang sama dengan orang-orang yang “normal”.
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya.
Tanggal 13-16 Desember 2013 ini sedang berlangsung sebuah simposium internasional bertemakan Equity, Governance and Social Impact, di Lee Kuan Yew School, Singapura. Simposium ini akan membahas update dari sistem kesehatan tidak hanya di Asia melainkan juga beberapa negara lain. Salah satu topik penting adalah Public hospital governance in Asia Pacific region: Evidence from 7 country case studies, dimana salah satu kasus yang diangkat adalah dari Indonesia. Selain itu, simposium ini juga mengangkat berbagai tema lain, misalnya terkait dengan aspek strategi pembiayaan, reformasi politik dan ekonomi, hingga kelompok pengguna yang rentan.
Studi Kasus yang dilakukan di Indonesia oleh PKMK FK UGM diseminasikan pada mini seminar yang diselenggarakan hari Jumat, 6 Desember 2013. Detil kegiatan dan materi dapat dilihat disini.
Berikut ini adalah daftar reportase selengkapnya (dalam Bahasa Indonesia) dari sesi-sesi terpilih:
Pengantar Reportase
Meeting Group of Public Hospital Governance in Asia Pacific Region: Comparative Country Case Study
Reportase Hari Pertama, 11 Desember 2013
Reportase Hari Kedua, 12 Desember 2013
Pre Conference Workshop
Sesi Paralel, Sub Pleno dan Simposium Hari Pertama
Sesi Paralel, Sub Pleno dan Simposium Hari Kedua
Sesi Paralel, Sub Pleno dan Simposium Hari Ketiga
+ Reportase
Trisasi bersama Mr. Dalwara dan Ms. Adelene
Pada tanggal 28 Oktober lalu, Magister Manajemen RS FK UGM mengunjungi Parkway College of Nursing and Allied Health dalam rangka menjalin kerjasama pendidikan. Hasil kunjungan tersebut adalah adanya kesepakatan program double degree bagi mahasiswa MMR yang ingin belajar di Singapura. Ini akan memberikan nilai tambah bagi mahasiswa karena reputasi Parkway College yang sudah diakui (tersertifikasi oleh EduTrust) dan fasilitas pendukung pendidikan yang modern dan lengkap. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Parkway College dan program double degree ini, silahkan .
Telah Terselenggara Workshop Standar Pelayanan Kedokteran
Workshop Standar Pelayanan Kedokteran telah diselenggarakan pada Rabu (13/11/2013) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Ketentuan tentang Standar Pelayanan Kedokteran (SPK) telah diatur sejak tahun 2010 melalui Permenkes No. 1438 Tahun 2010. Penerapan SPK ini menjadi penting dan sangat relevan terkait dengan penerapan Jaminan Kesehatan Nasional per 1 Januari 2014.
Adapun tujuan workshop tersebut diantaranya: pertama, diseminasi dan kesepakatan ulang mengenai makna dari Standar Pelayanan Kedokteran (SPK) dan selanjutnya disepakati untuk diimplementasikan. Kedua, menjelaskan kembali secara rinci masing-masing komponen SPK yang berkekuatan hukum. Ketiga, peran organisasi dalam membuat Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan (PNPK) dan Panduan Praktik Klinis (PPK). Keempat, melaksanakan Clinical Governance yang baik secara komprehensif. Kelima, menghimbau Kemenkes untuk membuat Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) demi keberhasilan pembuatan PPK di seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). Materi workshop tersebut dapat disimak pada link berikut .
+ Artikel Handoffs Pasien di RS Pendidikan
Artikel yang ditulis oleh Jill Jin, MD, MPH ini dimuat di Journal of the American Medical Association (JAMA) edisi 4 Desember 2013. Seperti RS Pendidikan di Indonesia, di Amerika pun pasien dirawat oleh dokter yang berganti-ganti sesuai dengan jam bertugas dokter (yang residen). Bedanya adalah di Amerika ada peraturan ketat bahwa seorang residen hanya boleh menghabiskan waktu maksimal 16 jam per minggu di RS Pendidikan (di Indonesia bisa 3-4 kali lebih lama) dan selalu berada dibawah pengawasan supervisornya. Untuk membaca lebih lanjut, silahkan .
Harga: $20.17 (hardcover), buku bekasnya di amazon.com dijual mulai dari $2.99
Dr. Makary adalah Associate Professor Bedah di Johns Hopkins School of Medicine di Baltimore. Dalam buku ini, ia menulis pengalamannya saat menjadi residen bedah. Salah satu yang menarik adalah bagaimana pasien-pasien dengan kasus yang persis sama ditangani oleh dokter ahli yang berbeda dengan pendekatan yang sama sekali berbeda: yang satu tindakan kecil, pasien bahkan tidak sadar kalau sedang “dioperasi” dan yang satu operasi besar dan menakutkan sehingga pasien butuh beberapa hari untuk memutuskan. Menurutnya, dari berbagai pengalaman seperti itu, salah satu penanda layanan kesehatan yang baik adalah adanya teamwork. Hal yang menarik lainnya adalah hasil pengamatannya bahwa semakin lama generasi residen menjadi semakin ingin jujur pada pasien dibandingkan dengan generasi sebelumnya. “Katakan padanya bahwa ia dapat terkena komplikasi yang langka dari prosedur operasi chiropractic dan bisa meninggal” adalah nasihat salah seorang seniornya yang ia laksanakan, dan ajaibnya pasien ketakutan namun dapat menerima penjelasan tersebut. “Bagaimana saya ingin diperlakukan kalau saya jadi pasien” adalah kalimat sakti yang menurutnya harus selalu diingat.
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya.
Tanggal 13-16 Desember 2013 mendatang akan diselenggarakan sebuah simposium internasional bertemakan Equity, Governance and Social Impact, di Lee Kuan Yew School, Singapura. Simposium ini akan membahas update dari sistem kesehatan tidak hanya di Asia melainkan juga beberapa negara lain. Salah satu topik penting adalah Public hospital governance in Asia Pacific region: Evidence from 7 country case studies, dimana salah satu kasus yang diangkat adalah dari Indonesia. Selain itu, simposium ini juga mengangkat berbagai tema lain, misalnya terkait dengan aspek strategi pembiayaan, reformasi politik dan ekonomi, hingga kelompok pengguna yang rentan. Silahkan untuk melihat jadwal oral presentation dan untuk poster presentation.
Studi Kasus yang dilakukan di Indonesia oleh PKMK FK UGM diseminasikan pada mini seminar yang diselenggarakan hari Jumat, 6 Desember 2013. Detil kegiatan dan materi dapat dilihat disini.
+ Artikel Penelitian
Perilaku pasien Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) terhadap Telerehabilitation di Denmark : Studi Kasus Kualitatif Lintas Sektor Birthe Dinesen, Lotte Huniche and Egon Toft
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan perilaku pasien terhadap tele-rehabilitasi di Denmark TELEKAT (Tele-homecare untuk pasien kronis dengan sistem kesehatan terpadu), dalam rangka untuk lebih memahami perilaku pasien saat melakukan kegiatan tele-rehabilitasi dilingkungan rumah. Beberapa hal yang dilakukan antara lain: dapat menilai dan memantau penyakit pasien, memberikan input pelatihan, menawarkan nasihat tentang perkembangan dan efek dari obat-obatan, latihan-latihan yang bersifat umum serta memberikan waktu untuk tanya-jawab kepada pasien. Silahkan ikuti ulasan artikel selengkapnya disini.
Mobile, Cloud and Big Data Computing: Contributions, Challenges, and New Directions in Telecardiology Jui-Chien Hsieh, Ai-Hsien Li and Chung-Chi Yang
Penelitian ini adalah review dari beberapa penelitian tentang pemanfaatan jaringan komunikasi agar dapat memudahkan perkerjaan dokter terutama dokter spesialis jantung. Dampak positif yang sangat terasa dengan teknologi ini adalah dokter tetap dapat memantau perkembangan pasien walaupun berada di tempat yang berbeda. Klik disini untuk membaca lebih lanjut.