Sabtu, 3 Mei 2014, di Rumah Sakit (RS) Akademik UGM menggelar simulasiHospital Disaster Plan
Kadinkes DKI akan Tegur 5 RS yang Tolak Pasien KJS
Seorang bayi berusia 11 bulan, Muhammd Fauzan Saputra, yang menderita radang otak ditolak oleh 5 rumah sakit (RS) di Jakarta dengan alasan ruang rawat yang penuh. Kelima rumah sakit itu adalah RS Taruna, RS Tarakan, RS Harapan Kita, RS Pelni dan RS Hermina Jatinegara.
Karena itu, Fauzan terpaksa dirawat di RS Royal Taruma yang tidak terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan pemerintah selama lebih dari sepekan. Akibatnya, biaya rumah sakit yang dikeluarkan oleh orangtua Fauzan yang hanya seorang penjual bubur ayam Rp 17 juta di RS tersebut.
Melihat fakta tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dien Emmawati mengatakan pihaknya akan segera memberi teguran kepada 5 rumah sakit yang menolak pasien peserta Kartu Jakarta Sehat (KJS).
RSMS Rumah Sakit BPJS Terbaik
BANGKAPOS.COM, BANGKA — Direktur Rumah Sakit Medika Stania (RSMS) Sungailiat, Nursakti Awan Adhi mengatakan RSMS ini merupakan rumah sakit BPJS terbaik di Provinsi Bangka Belitung.
“Bulan pertama kami rugi tapi selanjutnya kami untung dan menjadi rumah sakit kepercayaan bagi masyarakat,” ungkap Nursakti saat
12 Rumah Sakit Masih Uji Coba Bridging System
BRIDGING system yang dikembangkan BPJS Kesehatan disinyalir dapat membantu pihak rumah sakit dalam proses verifikasi lebih cepat di implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sementara itu, ada 12 rumah sakit masih dalam proses uji coba bridging system.
Namun, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Dadang Setiabudi mengatakan bahwa tahun ini menargetkan seluruh rumah sakit yang bermitra dengan mereka akan menggunakan bridging system. Dadang Setiabudi menuturkan saat ini BPJS Kesehatan sedang melakukan sosialisasi mengenai penggunaan
Visitasi Rumah Sakit Akademik UGM
YOGYAKARTA, suaramerdeka.com – Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, telah dilakukan visitasi terhadap Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM. Visitasi dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Dipimpin dr Chairul Radjab Nasution SpPD KGEH FINASIM MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI dan didampingi dr Yudhaputra Tristanto MKes (BUKR), dr Wita Nursanthi Nasution MARS (BUKR), dan Khadirin SIP MARS Kepala Bagian Hukormas Ditjen BUK, kegiatan visitasi meliputi kesiapan pelayanan dan sarana prasarana dalam rangka menuju penetapan kelas rumah sakit.
Acara visitasi diawali dengan sambutan sekaligus paparan profil RS Akademik UGM oleh Direktur Utama Prof dr Arif Faisal SpRad(K) DHSM dengan dilakukan diskusi interaktif. Sebelum dilakukan penilaian dokumen dan visitasi, dr Chairul Radjab Nasution SpPD KGEH FINASIM MKes melakukan pemaparan terkait Kebijakan Kementerian Kesehatan RI tentang Perumahsakitan.
Kegiatan visitasi dilanjutkan dengan penilaian seluruh dokumen sesuai peraturan yang perlaku dan peninjauan lapangan yang meliputi, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, termasuk Intensive Care Unit (ICU, NICU, PICU).
Tim Visitasi pun berkesempatan untuk meninjau gedung mangkrak dan diakhir kegiatan visitasi dilakukan penyampaian kesan dan pesan tim penilai dan ucapan terimakasih dari Direktur Utama RSA UGM.
Pemerintah Siapkan 100 Rumah Sakit Rujukan MERS
KOMPAS.com – Sebagai antisipasi merebaknya penyakit Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) di tanah air, di sejumlah daerah, rumah sakit-rumah sakit rujukan menyiapkan ruang isolasi dan tim dokter.
Pasien Sakit Ginjal Kiri, Ginjal Kanannya Malah Dibuang Dokter
MedanBisnis – Jakarta. Pihak berwenang kini menyelidiki empat operasi yang dijalankan seorang dokter lulusan Spanyol di RS Rockhampton, Queensland, Australia, sementara dokter tersebut telah diberhentikan.
Pasien terakhir yang jadi korban operasi dokter tersebut, harus merelakan ginjalnya yang tidak sakit. Entah mengapa, dokter ini bukannya mengangkat ginjal kiri yang sakit, malah membuang ginjal kanan pasien yang masih berfungsi.
Sebagai akibat dari kesalahan itu, Direktur Layanan Medis serta Direktur Operasi RS itu juga telah diberhentikan.
Menurut Depkes Queensland, dokter itu memiliki keahlian sebagai urologist, dan mendapat pendidikan di Spanyol. Ia melanjutkan pendidikan di Australia selama dua tahun sebelum akhirnya memiliki kualifikasi sebagai dokter praktek tahun 2011.
Dokter ini juga sekaligus merupakan dokter keliling yang bekerja di RS swasta dan RS pemerintah.
Pihak Depkes setempat menyatakan kini menyelidiki tiga operasi lainnya yang pernah dilakukan dokter yang tak disebutkan namanya itu.
Menurut Charles Ware dari Depkes, salah satu kasus menunjukkan pasien harus dilarikan ke RS lain di Brisbane karena mengalami pendarahan parah usai dioperasi oleh dokter itu.
Menteri Kesehatan Queensland Lawrence Springborg membenarkan, pemerintah kini menyelidiki kasus lainnya yang melibatkan dokter tersebut.
“Dokter bedah ini seharusnya mengangkat ginjal sebelah kiri yang sakit, tapi kenyataannya dia mengangkat ginjal kanan dari pasien,” katanya. (dtc)
Sumber: medanbisnisdaily.com