manajemenrumahsakit.net :: Pelaihari, (Antaranews Kalsel)
Pemkot Malang Bakal Bangun RS Penderita Jantung dan Paru
manajemenrumahsakit.net :: Malang – Pemerintah Kota Malang berencana untuk membangun rumah sakit khusus penderita penderita penyakit jantung dan paru-paru. Biaya pembangunan RS tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (DBHCT) sebesar Rp 36 Miliar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Asih Tri Rachmi mengatakan, penggunaan DBHCT memang seharusnya digunakan dengan berbagai hal yang berhubungan dengan rokok. “Penyakit jantung dan paru-paru merupakan penyakit yang salah satunya disebabkan oleh rokok,” kata Asih, Rabu (13/8/2014).
Meski demkian, rencana tersebut masih belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat lantaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kedungkandang yang terlebih dahulu selesai dibangun hingga kini belum beroperasi.
“Jika RSUD resmi beroperasi, pembangunan RS jantung dan baru bisa direalisasikan, kami khawatir dinilai melakukan pemborosan,” tandasnya. [num/kun]
Sumber: beritajatim.com
Tangani Ebola, Indonesia Tunjuk Beberapa Rumah Sakit
manajemenrumahsakit.net – Seluruh negara ikut waspada terhadap penyebaran virus Ebola atau EBOV. Tak terkecuali bagi Indonesia.
Baru-baru ini virus Ebola telah menginfeksi dua petugas kesehatan Amerika Serikat yang dikirim untuk menangani penyakit tersebut di Afrika. Atas kejadian tersebut, Center of Diseases Control (CDC) Amerika Serikat pun menerbitkan pedoman penanganan Ebola di rumah sakit.
Peringati HUT ke-68, Plh Dirut Akui RS Pirngadi Masih Jauh dari Sempurna
manajemenrumahsakit :: Medan (SIB)– Plh Direktur Utama RSUD dr Pirngadi Medan dr Rushakim Lubis SpOG mengakui, rumah sakit masih jauh dari kesempurnaan. “Tetapi inilah rumah sakit yang kami banggakan, beramal ibadah lewat kerja sosial pengabdian kepada masyarakat,” kata Rushakim di hadapan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, wakil direktur, dokter, pegawai, perawat pada peringatan HUT ke 86 rumah sakit milik Pemko Medan, Senin (11/8).
Rushakim mengatakan, sebelumnya bagian Hemodialisa (HD) bernama Instalasi HD, namun sekarang menjadi pusat dialysis. “Mesin HD yang ada saat ini 63 unit dan akan ditambah menjadi 75, ini sedang dalam proses yang merupakan hibah perusahaan. Unit HD ini sudah ada sejak 17 Juli 1977 dan merupakan unit HD pertama di luar pulau Jawa, yang dimotori Prof Harun Rasyid Lubis,” jelas Rushakim.
Ke depannya, sambung Rushakim, manajemen rumah sakit akan melengkapi yang menjadi kekurangan selama ini, apa yang menjadi program dr Amran Lubis SpJP (Dirut RS non aktif). “Rencananya RS Pirngadi kerjasama dengan USU yang banyak tenaga ahli yang bisa diminta bantuannya, mana yang kurang kita kordinasi dengan FK USU,” pungkasnya.
Sementara Wali Kota Medan Dzulmi Eldin meminta kepada seluruh manajemen untuk terus memacu peningkatan pelayanan kepada masyarakat. “Kebersamaan ini jadikan spirit dan meningkatkan integritas. Misi strategis Pemko Medan bidang kesehatan adalah meningkatkan kualitas dan akses, tanpa diskriminasi bagi seluruh masyarakat,” ujar Eldin.
Diakuinya, dalam menjalankan tugas, ada kekurangan rumah sakit atau bermasalah langsung menyebar kemana-mana. “Saat ini ada sekitar 1.000 pasien per hari, pasti ada yang bermasalah tapi itu yang keluar. Jadi, perlu ada perbaikan-perbaikan. Saya amati rumah sakit ini makin baik tapi harus kerja keras lagi mewujudkan yang terbaik,” tukas Eldin.
Ke depan, Eldin meminta, diperlukan pemetaan yang lebih baik. Kepada camat, lurah, kepala lingkungan yang menemukan masyarakat yang sakit, harus dirujuk, tidak hanya ke RS Pirngadi tetapi bisa ke rumah sakit yang lain. “Jadi, semua masyarakat harus diurus. Harapannya, kita saling kordinasi tentang manajemen rumah sakit dan kesehatan masyarakat dalam kasus yang menyeluruh,” tegas Eldin.
Kondisi Gawat, Pasien BPJS Bisa Langsung Ke Rumah Sakit
manajemenrumahsakit :: Sintang (Antara Kalbar) – Direktur RSUD Ade M. Djoen Sintang, Hary Sinto Linoh menegaskan peserta BPJS yang dalam kondisi gawat darurat bisa langsung ke RSUD Ade M. Djoen Sintang tanpa memerlukan surat rujukan.
Tapi jika pasien bukan kondisi gawat darurat maka harus membawa rujukan dari Pukesmas atau dokter keluarga.
Ia mengatakan rujukan itu bisa berasal dari Pukesmas yang memiliki rawat inap atau Pukesmas yang tidak memiliki rawat inap. “Dokter keluarga pun bisa membuat rujukan agar pasien bisa dirawat di rumah sakit,” katanya.
Dia menegaskan kalau kondisi gawat darurat, kapan saja pasien datang dengan membawa kartu BPJS akan dilayani. Kondisi gawat darurat ini harus melalui instalasi gawat darurat rumah sakit.
Dikatakannya, yang sering terjadi ialah pasien gawat darurat datang langsung ke Poliklinik Rumah Sakit. Untuk Poliklinik Rumah Sakit harus ada rujukan.
“Tapi kalau langsung ke instalasi gawat darurat tidak perlu ada rujukan. Kondisi gawat darurat ini seperti kecelakaan, mendadak pingsan dan tidak tahu sakit apa. Termasuk diare yang membutuhkan perawatan bisa langsung dibawa ke rumah sakit tanpa perlu rujukan,” jelasnya.
Sinto menjelaskan kalau semua harus menggunakan rujukan bagaimana dengan masyarakat yang sedang berpergian. Misalnya masyarakat Sintang sedang berpergian ke Jakarta. Sampai di Jakarta dia sakit. Jelas tidak mungkin dia ambil dulu rujukan di Sintang karena itu bisa langsung menggunakan kartu BPJS-nya ke rumah sakit yang menerima BPJS.
Dia mengatakan selama ini RSUD Ade M. Djoen Sintang siap menampung pasien BPJS. Tapi dia berharap rumah sakit bisa menambah ruang inap pasien terutama bagian penyakit dalam dan bedah. Sebab jumlah ruang inap pasien penyakit dalam dan bedah masih kurang dan pasien sering dirawat di selasar.
(Faiz/N005)
Sumber: antarakalbar.com
Usai Periksa Penderita Ebola, Delapan Tenaga Medis China Dikarantina
manajemenrumahsakit – Jakarta. Penyebaran Ebola di tanah Afrika sangat cepat, bahkan kini pengidapnya telah mencapai 1.700 orang. Bahkan, tim medis dari China yang merawat pasien penderita penyakit mematikan tersebut kini harus dikarantina di Sierra Leone, guna menghindari penularan.
“Enam dokter Cina dan satu perawat serta lima perawat lokal diperlakukan pasien Ebola di Rumah Sakit Jui yang kemudian meninggal karena virus,” kata Duta Besar China Zhao Yanbo dikutip dari AFP, Selasa (12/8).
“Semuanya yang datang dan melakukan kontak dengan pasien telah dikarantina selama dua minggu terakhir di bawah pengamatan sementara rumah sakit serta telah difumigasi dan ditutup sementara,” sambungnya.
lanjutnya, kata Yanbo selain dokter dari China, beberapa dokter yang telah merawat pasien Ebola juga telah diperiksa.
“Dokter lain dari Cina yang merawat pasien Ebola di Rumah Sakit Kingharman Road juga telah dikarantina,” ucapnya.
Angka kematian akibat Ebola kini telah mencapai 960 orang. Dan Sierra Leone merupakan salah satu negara terparah dengan total 298 kematian akibat penyakit tersebut. Dan kini World Health Organization (WHO) menyatakan Ebola sebagai darurat kesehatan internasional.(dtc)
Sumber: medanbisnisdaily.com
Berita Hot: Waspada Virus Ebola RS Sanglah Siapkan Ruang Khusus
manajemenrumahsakit.net :: DENPASAR
RS Sanglah Denpasar Antisipasi Ebola
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar terus berupanya mengantisipasi adanya pasien yang diduga terinfeksi virus ebola di Bali dengan mempersiapkan petugas kesehatan untuk menggunakan alat proteksi diri.
BLUD RS. H. HASAN BASERY KANDANGAN JADI RUJUKAN SE-BANUA ANAM
KANDANGAN – Direktur Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Hasan Basry Kandangan, dokter Rasyidah mengatakan