Penerapan konsep Lean Hospital dapat berkontribusi pada perbaikan proses internal dalam organisasi pelayanan kesehatan. Tingkat pengetahuan tim manajemen merupakan bagian penting dalam implementasi elemen-elemen Lean Hospital yang efektif di rumah sakit. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menentukan tingkat pengetahuan teoritis dan praktis tentang rumah sakit ramping (didefinisikan untuk tujuan penelitian sebagai seperangkat alat ramping) di antara tim manajemen rumah sakit Polandia.
Kajian Budaya Keselamatan Pasien pada Dokter, Perawat, dan Apoteker Rumah Sakit Umum di Indonesia
Memahami budaya keselamatan pasien adalah salah satu langkah menuju peningkatan keselamatan pasien. Budaya keselamatan pasien merupakan landasan utama pengaturan keselamatan pasien yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan fasilitas kesehatan dengan menerapkan manajemen risiko di seluruh wilayah pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran budaya keselamatan pasien pada petugas kesehatan di rumah sakit umum di Lombok Timur.
Kebijakan Perluasan Pemanfaatan Rumah Sakit di Daerah Tertinggal di Indonesia: Siapa Sasarannya?
Daerah tertinggal menjadi salah satu fokus pemerintah dalam percepatan pembangunan di Indonesia, termasuk bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui target perluasan pemanfaatan rumah sakit di daerah tertinggal di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2018. Penelitian cross-sectional ini menganalisis 42.644 responden.
Kinerja Keuangan Rumah Sakit Rural yang Kekurangan atau Tidak Memiliki Teknologi Telehealth
Rumah sakit rural mengalami tekanan keuangan yang mengancam kemampuan mereka untuk melanjutkan operasi dan menyediakan layanan kesehatan berkualitas yang dapat diakses. Untuk memastikan pemberian layanan pasien kepada penduduk pedesaan, beberapa rumah sakit rural telah mengadopsi teknologi telehealth. Meskipun telehealth disebut-sebut mempunyai beberapa hasil positif, terdapat variasi dalam penerapan telehealth oleh rumah sakit rural.
Kesempatan untuk Menyusun Ulang Pelayanan Kesehatan
Para pemimpin akan mendesain ulang organisasi mereka untuk kecepatan, mempercepat peningkatan produktivitas, membentuk kembali portofolio dan berinovasi model bisnis baru, serta mengalokasikan kembali sumber daya yang terbatas.
Pandemi mendorong industri pelayanan kesehatan ke dalam badai. Kombinasi dari tantangan keterjangkauan yang semakin cepat, masalah akses yang diperburuk oleh kekurangan staf klinis dan COVID-19, serta kemajuan hasil populasi yang terbatas adalah hal yang tidak menyenangkan. Dengan adanya badai ini memiliki potensi untuk menyusun ulang industri pelayanan kesehatan.
Peran Unit Pemeliharaan Alat Kesehatan (UPAK) atau Regional Maintenance Center (RMC) dalam Pelaksanaan Transformasi Sistem Kesehatan
Peran Unit Pemeliharaan Alat Kesehatan (UPAK) atau Regional Maintenance Center (RMC) dalam Pelaksanaan Transformasi Sistem Kesehatan
Untuk mencapai tujuan transformasi sistem kesehatan, salah satu strategi utama yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan adalah memperkuat layanan primer dan layanan rujukan. Pada pilar pelayanan primer, program utama yang ditetapkan antara lain meningkatkan kemampuan puskesmas pada area pencegahan primer (imuniasi rutin) dan pencegahan sekunder (mendeteksi 14 penyakit penyebab kematian utama, skrining stunting, meningkatkan pelayanan antenatal care untuk ibu hamil dan pelayanan kesehatan bayi dan balita. Pada pilar pelayanan rujukan, program utamanya adalah meningkatkan akses dan mutu pelayanan rumah sakit.
Penerapan Aturan Kamar Rawat Inap Standar di Salah Satu Rumah Sakit Swasta kelas B di Jawa Tengah
Penerapan Aturan Kamar Rawat Inap Standar di Salah Satu
Rumah Sakit Swasta kelas B di Jawa Tengah
Semenjak Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan diberlakukan, ada perubahan-perubahan terkait desain dan pengelolaan ruang rawat inap dibandingkan dengan regulasi sebelumnya. Merespon regulasi baru ini, banyak rumah sakit yang segera menyusun rencana perubahan standar sarana dan prasarana kamar rawat inap. Tidak terkecuali RS A di pulau Jawa. Sebagian besar komponen dari bangunan rumah sakit ini cagar budaya yang tidak boleh diubah sehingga harus menjadi pertimbangan dalam merenovasi agar sesuai dengan regulasi yang baru. RS A memberikan penugasan kepada kami sebagai perencana rumah sakit untuk melaksanakan aturan tentang kamar rawat inap standar ini dengan tetap mempertimbangkan kondisi bangunan cagar budaya.
Studi Kasus Desain IGD Rumah Sakit Khusus Jiwa Kelas A
Sebuah rumah sakit khusus jiwa kelas A yang merupakan kelas tertinggi pada kelas rumah sakit jiwa akan mengembangkan IGD-nya, sebagai penjelasan rumah sakit ini selama masa pandemi juga di tunjuk menjadi rumah sakit rujukan utama penanganan COVID-19, dari mandatori tersebut pihak manajemen rumah sakit dan para user di rumah sakit memutuskan bahwa di IGD harus ada zona yang cukup representatif sebagai IGD rujukan infeksius. Di sisi lain rumah sakit ini juga tetap menjadi rujukan utama kasus Jiwa dan penyelenggara layanan IGD pada umumnya. Sehingga di IGD ini direncanakan akan ada 3 zona yaitu zona umum, zona Jiwa dan zona infeksius.
Strategi untuk Meningkatkan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Keselamatan pasien adalah pondasi awal dari layanan kesehatan berkualitas yang membagi tanggung jawab antara pembuat kebijakan serta pemberian layanan kesehatan, terutama perawat, yang bertujuan untuk perbaikan. Intervensi dalam budaya keselamatan pasien mengurangi insiden keselamatan, sehingga menurunkan tingkat kecacatan dan kematian akibat efek samping pemberian layanan kesehatan.
Hubungan Administrasi Rumah Sakit dengan Kualitas Pelayanan
Kualitas layanan (Quality of service/ QoS) penting karena perusahaan perlu menyediakan layanan yang stabil untuk digunakan oleh karyawan dan pelanggan. Pemeliharaan administrasi rumah sakit merupakan hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam indikator pelayanan rumah sakit.