SOE – Jenazah Jeni Tahuni (27) yang ditemukan tewas di rumah Dominggus Benu (49) di Mnelalete, Kabupaten TTS, sejak Sabtu (2/2/2013), belum diambil pihak keluarga.
Mayat warga Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, dibiarkan di kamar mayat tanpa pengawetan, sehingga mengeluarkan bau tak sedap.
Pantauan Pos Kupang (Tribunnews.com Network), Senin (4/2/2013), para pasien dan pengunjung rumah sakit sangat terganggu ketika berada di dalam kompleks RSUD SoE.
Servince Selan dan Albert Nomleni, ketika ditemui di RSUD setempat, mengatakan, mereka dan pasien yang dikunjungi sangat terganggu ketika mencium bau tak sedap di sekitar kamar mayat.
“Kami dengar ada mayat di dalam kamar mayat yang belum diambil keluarga. Kenapa sampai bau hingga mengganggu lingkungan sekitar. Kami tidak tahu kenapa mayat itu sampai membusuk,” ujar Selan.
Direktur RSUD SoE dr Musa Salurante ketika ditemui di kantor Bupati TTS, mengakui ada mayat yang belum diambil pihak keluarga.
“Mayat diletakkan saja di atas meja mayat. Kami tidak punya freezer pengawet mayat. Sudah ada dua kasus yang sama, sehingga akan kami usulkan pengadaan freezer dalam perubahan anggaran 2013 nanti. Mumpung pembahasan ABPD 2013 belum final, apakah pemda besedia menganggarkan dalam tahun ini,” paparnya.
Ketua Komisi D DPRD TTS Yoksan Benu, menanggapi kasus tersebut menuturkan, pemerintah daerah wajib menyediakan freezer untuk pengawetan mayat di RSUD SoE.
Mengingat kondisi mayat Tahuni mulai membusuk, pihak Polres dan RSUD SoE berkoordinasi dengan Pemda TTS menguburkannya, Senin (4/2/2013).
“Pihak Polres sudah berupaya mencari tahu keluarga korban di Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, namun tidak ditemukan. Bahkan, kepala desa juga tidak mengenal korban. Hari ini (kemarin) atas kerja sama dengan Polres TTS, pemda siap menguburkannya di Pekuburan Umum Nunumeu,” beber Sekretaris Dinas Sosial Welem Wadu.
Sumber: id.berita.yahoo.com