Malang – Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini segera memiliki Rumah Sakit Umum Daerah sebagai rumah sakit “tanpa kelas” karena siapapun yang berobat akan dilayani secara maksimal.
“Rumah sakit tanpa kelas ini artinya siapapun berhak mendapatkan layanan di rumah sakit itu, tidak peduli dengan status sosialnya, terutama warga kurang mampu yang menggunakan kartu jamkesmas, jamkesda maupun surat pernyataan miskin (SPM),” tegas Wali Kota Malang Peni Suparto di Malang, Jumat.
Menurut Peni, siapapun, mulai dari warga kurang mampu maupun kaya akan mendapatkan layanan yang sama di RSUD yang saat ini masih dalam proses pembangunan tersebut.
RSUD itu nanti, katanya, didesain tiga lantai dan dibuat senyaman serta seaman mungkin dengan berbagai fasilitas dan peralatan medis yang modern, apalagi dana untuk pembangunan rumah sakit tersebut cukup besar, yakni Rp70 miliar.
Anggaran sebesar Rp70 miliar itu, lanjutnya, merupakan anggaran untuk pembangunan fisik saja, sedangkan anggaran pembelian peralatan medis ada sendiri dan lahannya merupakan aset pemkot.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Enny Sekar Rengganingati mengatakan, proses pembangunan RSUD tersebut sudah mencapai 60 persen dan dijadwalkan akhir tahun ini sudah tuntas. Sehingga, pada tahun 2014 sudah bisa operasional melayani pasien secara maksimal.
RSUD tersebut, kata Enny, saat ini juga sudah dioerasionalkan, namun baru sebatas poli umum, poli gigi dan kandungan serta persalinan. “Ke depan RSUD ini disetting bisa melayani semua jenis penyakit dan ditangani oleh dokter spesialis,” katanya, menambahkan.
RSUD yang dibangun dari dana APBD Kota Malang itu nantinya memiliki 100 kamar. Awalnya, RSUD itu diprioritaskan bagi warga miskin yang berobat dengan menggunakan kartu jamkesmas, jamkesda dan SPM yang selama ini dirujuk ke RSSA Malang dan RST Soepraoen.
Namun, dalam perkembangan pembangunannya, nantinya juga bisa melayani pasien umum dengan fasilitas yang memadai seperti layanan yang diberlakukan bagi pasien miskin.
Sumber: antarajatim.com