JEMBER – Tidak akan lama lagi, Kabupaten Jember, Jawa Timur, bakal memiliki Rumah Sakit Internasional. Rumah sakit berkualitas internasional itu akan menempati RSD (Rumah Sakit Daerah) dr Soebandi yang selama ini menjadi rumah sakit rujukan bagi warga eks Karesidenan Besuki, yang meliputi Kabupaten Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso, dan Kabupaten Jember sendiri.
Untuk mewujudkan mimpi memiliki RS Internasional, maka Pemkab Jember bersama manajemen RSD dr. Soebandi, tengah menjalin kerjasama dengan sejumlah rumah sakit di luar negeri. Jalinan kerjasama itu, diharapkan mampu menjadikan RSD dr. Soebandi Jember menjadi rumah sakit bertaraf internasional.
Bupati Jember, MZA Djalal, kepada wartawan, menjelaskan, setelah Gubernur Jawa Timur Sukarwo menolak mengelola RSD dr. Soebandi, maka pengelolaan rumah sakit itu menjadi tanggungjawab sepenuhnya dari Pemkab Jember. Karenanya, Pemkab Jember akan melakukan sejumlah langkah terobosan agar pelayanan yang diberikan RSD dr. Soebandi kepada masyarakat, dapat dilakukan secara maksimal.
Sehingga, diharapkan jumlah masyarakat yang berobat ke RSD dr. Soebandi semakin banyak. Peningkatan pelayanan akan lebih difokuskan terhadap pasien kelas menegah ke atas. Apabila jumlah pemasukan yang diterima rumah sakit dari pasien kelas menegah ke atas mengalami lonjakan, diharapkan mampu mensubsidi biaya pengobatan bagi masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah.
“Untuk menarik minat pasien kelas ekonomi menegah ke atas berobat ke RSD dr. Soebandi, maka fasilitas yang disediakan rumah sakit juga harus ditingkatkan dan menyamai fasilitas dan layanan yang diberikan sebuah rumah sakit internasional,” jelasnya, Selasa (8/1).
Djalal menambahkan, dirinya sudah mengunjungi dua rumah sakit di Kota Sydney dan Brisbane Australia. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kunjungan itu, diantaranya bagaimana cara rumah sakit melakukan pelayanan dengan baik, sehingga menarik pasien untuk berobat. Selama ini, RSD dr. Soebandi dipastikan masih kalah bersaing dengan rumah sakit swasta.
“Saat ini masih banyak pasien dari masyarakat golongan menengah ke atas yang lebih memilih berobat ke rumah sakit swasta daripada menggunakan layanan berobat di RSD dr. Soebandi Jember,” aku Djalal. Karenanya, Djalal akan mengevaluasi pelayanan RSD dr. Soebandi agar bisa menjadi daya tarik bagi para pasien dari kalangan kelas menengah ke atas.
Untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah sakit internasional, Djalal tak hanya menjalin kerjasama dengan rumah sakit di luar negeri. Lebih dari itu, Djalal akan berkirim surat ke Kemenkes RI untuk mendapatkan dukungan. Baik dukungan pelatihan manajemen maupun anggaran. Djalal pun berobsesi, layanan Rumkit Internasional Jember itu bisa dinikmati warga paling lambat akhir 2014 nanti.
Sumber: jaringnews.com