Jakarta: TENAGA ahli kedokteran komplemeter & alternatif (Complementary & Alternative Medicine/CAM) di Indonesia terus berkembang. Menurut data Perhimpunan Kedokteran Komplementer & Alternatif Indonesia (PKKAI), jumlah dokter yang memiliki sertifikasi kompetensi di bidang ini sudah mencapai 100 orang.
”Jumlah yang sudah sertifikasi terus berkembang. Jika dilihat dari jumlah 2 tahun lalu yang hanya puluhan saja,” ungkap Ketua PKKAI Prof Dr Yahya Kisyanto, MD, PhD, Rabu (05/12).
Cukup berkembangnya dokter peminat bidang komplementer alternatif di tanah air diakuinya karena mengikuti perkembangan dunia Barat. PKKAI juga terus mengupayakannya dengan cara sosialiasasi melalui workshop dan simposium.
”Lewat sosialisasi, kami ingin mengubah dan memperbaiki citra bahwa kedokteran CAM bukan dokter dukun. Ini juga salah satu cara menertibkan yang tenaga ahli yang mengaku CAM padahal sebenarnya tidak masuk kategori itu,” ungkapnya.
CAM adalah pengobatan yang menggabungkan medis Barat dengan pengobatan ala Timur. ”Jadi bisa dengan terapi, bisa juga dengan pemberian obat herbal. Tapi tenaga ahlinya tetap seorang dokter bukan terapis alternatif yang sekarang banyak bermunculan iklannya di televisi,” katanya.
Kisyanto melanjutkan, melalui simposium tersebut dapat dimanfaatkan para dokter untuk mengenal lebih dalam sekaligus membuka jalan mendapatkan serifikat kompetensi yang dikeluarkan Ikatan Dokter Indonesia.
Sumber: indonesiarayanews.com
saya penderita jantung coroner, thn 2010 dipasang 2 ring di rs tlogorejo semarang oleh dr sodiqur , dan 6 bbulan kemudiaan dipaang lagi 1 ring di rs harapan kita jakarta, akhir-akhir ini dada saya sering sesek, naimtangga ter engah2, aya saya tertarik metode penyembuhan oleh dr yahya krisyanto praktek di clinik cikini. kepada siapa pun yang faham tentang yang saya sampaikan, mohon penjelasan yang lengkap termasuk alamat emaail DR dr Yahya k, atas perhatian dan bantuannya diucapkan terima kasih
pasieen
rusli abdul kadir
[…] TENAGA ahli kedokteran komplemeter & alternatif (Complementary & Alternative Medicine/CAM) di Indonesia terus berkembang. Selengkapnya […]