
Pengelolaan penyakit tidak menular (PTM) menjadi tantangan yang semakin besar bagi sistem kesehatan. Meskipun pemantauan pasien jarak jauh menawarkan solusi menjanjikan dengan memanfaatkan teknologi untuk memantau pasien di luar lingkungan klinis, masih terdapat kekurangan pengetahuan mengenai dampaknya terhadap penggunaan sumber daya. Tinjauan sistematis ini menunjukkan bahwa pemantauan pasien jarak jauh kemungkinan menyebabkan proporsi pasien yang dirawat inap lebih rendah, jumlah rawat inap lebih sedikit, dan lama rawat inap yang lebih singkat dibandingkan dengan perawatan rutin.
Pasien yang menjalani pemantauan jarak jauh kemungkinan memiliki lebih banyak kunjungan rawat jalan dibandingkan dengan perawatan rutin. Proporsi pasien yang melakukan kunjungan rawat jalan atau kunjungan gawat darurat kemungkinan serupa. Akhirnya, kami memiliki kepastian yang sangat rendah mengenai jumlah kunjungan gawat darurat. Hasil ini harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena kepastian bukti berkisar dari moderat hingga sangat rendah. Kami tidak menemukan hasil mengenai lama rawat inap di institusi.







