Radarjombang.id – RSUD Jombang komitmen memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Salah satunya, kembali menggelar program “Humas Menyapa” dengan materi edukasi terkait penanganan kondisi medis torsio testis atau testis yang terpuntir.
Dokter Sonny Agus Santoso, SpU, dokter spesialis Urologi RSUD Jombang yang menjadi narasumber menjelaskan, torsio testis merupakan kondisi darurat medis.
Jika tidak segera ditangani dalam waktu enam jam, testis berisiko mengalami kerusakan permanen bahkan mati karena gangguan aliran darah.
”Penanganan harus cepat. Lebih dari enam jam bisa menyebabkan testis mati dan berisiko infeksi,” jelas dr Sonny.
Ia mengungkapkan banyak kasus terlewat karena gejalanya sering tidak dikenali secara tepat.
Torsio testis juga tidak dapat dicegah karena dapat terjadi secara tiba-tiba, terutama pada bayi laki-laki baru lahir akibat kelainan bawaan, maupun pada remaja yang aktif secara fisik, seperti saat berolahraga atau karena perubahan suhu.
”Pada suhu dingin, testis bisa naik ke atas secara alami, dan ini bisa memicu terpuntir,” ujarnya.
Dijelaskan, gejala klinis yang paling umum adalah nyeri hebat dan pembengkakan di area testis.
Penanganan medis yang dilakukan adalah melalui operasi untuk mengembalikan posisi testis dan menjahitnya agar tidak kembali terpuntir.
Menurut dr Sonny, jumlah kasus torsio testis yang ditangani di RSUD Jombang bervariasi, dengan laporan 4–5 pasien dalam sebulan, namun terkadang juga nihil.
Dengan dukungan dua dokter spesialis urologi, RSUD Jombang siap menangani kasus ini dengan operasi segera.
Ia pun mengimbau masyarakat agar segera ke IGD jika mengalami nyeri di area testis, agar diagnosis dan penanganan bisa dilakukan secepat mungkin.
”Kalau ada keluhan nyeri, jangan tunggu. Segera datang ke IGD untuk pemeriksaan,” pungkasnya. (ang/naz)
Sumber: radarjombang.jawapos.com