Reportase
Webinar Pelatihan jarak Jauh Pertemuan 5
“Penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Daerah Wilayah 3T”
Jumat, 09 Mei 2025
Barkah Prasetyo, SE., CA., Ak., selaku Master of Trainer menjelaskan mengenai sinkronisasi template dengan topik bahasan pada pelatihan jarak jauh pertemuan lima kali ini. Pembahasan pada pertemuan lima ini spesifik membahas terkait program tahunan dan penyusunan anggaran di rumah sakit daerah wilayah 3T.
Rahmat Fitriadi, M.Kes., MH., memberikan pengantarnya mengenai pertemuan sebelumnya telah membahas tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisis terhadap perubahan lingkungan, meliputi tahap diagnosis yang merupakan tahap awal dalam penyusunan renstra yang didalamnya berisi penetapan visi misi, analisis kajian lingkungan internal dan eksternal, serta membahas isu-isu strategis rumah sakit daerah. Selanjutnya adalah tahap perencanaan yang didalamnya meliputi penyusunan strategi pengembangan, penetapan kebijakan, program, dan sasaran berdasarkan hasil analisis internal dan eskternal, hingga tahap pencapaian sasaran. Kemudian pada hari ini tibalah kita untuk menyusun program kerja serta anggaran tahunan, dimana ini yang paling menentukan bagaimana wujud realisasi dari tahapan-tahapan sebelumnya. Penyusunan program kerja dan anggaran tahunan menjadi isu penting bagi rumah sakit daerah 3T, diharapkan ini menjadi perhatian lebih agar program dan anggaran yang disusun lebih mudah untuk mendapatkan approval dari pemerintah daerah, sehingga realisasi dan implementasi dapat berjalan dengan lancar.
Abdul Aziz Achyar, M.Kes., menyampaikan materinya mengenai modul 3 yaitu perencanaan, dengan rincian penyusunan strategi generik dan fungsional, proyeksi pasar, hingga penentuan indikator kinerja. Strategi merupakan suatu cara yang dilakukan suatu organisasi untuk mencapai tujuan. Strategi generik merujuk pada strategi yang diaplikasikan pada unit-unit layanan dan unit-unit pendukung, yang dilakukan setelah menentukan strategi umum di level rumah sakit. Strategi generik memungkinkan suatu rumah sakit daerah untuk membuat suatu produk layanan yang berbeda dan unik dari pesaing, sehingga dapat memusatkan upayanya pada segmen pasar tertentu yang spesifik, tidak mencoba keseluruhan pasar. Selanjutnya strategi fungsional disusun dan dijalankan oleh setiap unit pelayanan maupun unit pendukung di rumah sakit sesuai fungsi-fungsi manajemen untuk mendukung realisasi strategi utama dan strategi generik. Strategi fungsional bersifat teknis dan tujuannya jangka panjang, seperti fungsi SDM, fungsi marketing, dan fungsi operasional.
Fase perencanaan meliputi keseluruhan sistem, termasuk rencana pemasaran, keuangan, dan manajemen yang sifatnya krusial dalam operasional suatu rumah sakit daerah. Suatu rumah sakit daerah pasti memiliki beberapa segmen pasar dan tingkatan layanan sesuai segmen pasar, sehingga perencanaan keuangan sangat diperhitungkan untuk menunjang program layanan yang dijalankan suatu rumah sakit. Program tahunan merupakan pilihan keputusan dari penerapan visi, misi, tujuan, serta strategi.
Drs. Syahrudin Hamzah, SE., MM., menyampaikan materinya terkait proyeksi keuangan pada rumah sakit daerah wilayah 3T sebagai konsekuensi piluhan strategi hingga program. Terdapat hal hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan aspek keuangan rumah sakit daerah, yaitu laporan operasional yang menunjukkan pendapatan dan beban selama periode tertentu untuk mengevaluasi kinerja keuangan dan efisiensi operasional rumah sakit, laporan arus kas yang menggambarkan keluar masuknya kas di rumah sakit, neraca yang memberikan gambaran keuangan rumah sakit daerah pada suatu waktu, serta rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kesehatan keuangan rumah sakit. Aspek keuangan merupakan terjemahan dari target dan kinerja yang terukur dengan menentukan estimasi biaya yang dikeluarkan selama lima tahun. Proyeksi keuangan penting untuk dimiliki setiap rumah sakit daerah untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang kemampuan rumah sakit dalam mendanai realisasi visi, misi, tujuan, dan program strategisnya dalam jangka menengah.
Sesi diskusi, para narasumber menjelaskan pada peserta yang bertanya bahwa penyusunan analisis SWOT memang sedikit kompleks dan membutuhkan identifikasi yang kuat namun dapat dikerjakan dengan cepat apabila data yang terkumpul lengkap dan mumpuni dalam penyusunan SWOT. Adapun data yang dipunyai tidak harus berupa angka, dapat juga kumpulan masalah yang dihimpun melalui survey atau angket kepada seluruh unit yang ada di rumah sakit.
Reporter: Firda Alya (PKMK UGM)